Survei Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Semakin Kompetitif di Jatim
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis temuan terbarunya terkait elektabilitas capres di wilayah Jawa Timur.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNNEWS.COM - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis temuan terbarunya terkait elektabilitas bakal calon presiden (capres) di wilayah Jawa Timur.
Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro mengatakan, ada temuan menarik.
Survei menunjukkan elektabilitas dari Prabowo Subianto semakin kompetitif terhadap Ganjar Pranowo.
"Bila dibandingkan survei Indikator Politik Indonesia di Jawa Timur pada 14-20 September 2023 dengan survei periode November 2022, diperoleh temuan jarak elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto kian menipis dalam simulasi tiga nama bakal calon presiden," katanya kepada Tribunnews.com, Minggu (8/10/2023).
Bawono melanjutkan, hal ini menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto di Jawa Timur semakin kompetitif.
Kini, tingkat elektabilitas dari Prabowo di Jawa Timur tertinggal sekitar 10 persen saja dari Ganjar.
Baca juga: Survei Terbaru Poltracking: Tren Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Naik, Anies Cenderung Turun
"Temuan menarik lain dari hasil survei Indikator Politik di Jawa Timur kali ini adalah sebagian besar pemilih (36,3 persen) Partai Kebangkitan Bangsa di Jawa Timur masih menjatuhkan pilihan bakal capres kepada Prabowo meskipun partai politik pimpinan Cak Imin tersebut telah meninggalkan Prabowo dan mendukung Anies Baswedan,"
"Hal ini juga menunjukkan keputusan politik PKB di tingkat elite tidak sesuai dengan aspirasi politik dari pemilih PKB di akar rumput," tutup Bawono.
Hasil survei
Indikator Politik Indonesia memaparkan, survei elektabilitas bakal capres simulasi 3 nama di wilayah Jatim periode 14 - 20 September 2023.
Hasilnya, Ganjar unggul dengan 43,9 persen, disusul Prabowo 33,8 persen, sedangkan Anies raih 14,4 persen.
Sementara 8,0 persen publik belum menjawab atau tidak tahu.
Metodologi survei mengambil populasi seluruh warga negara Indonesia di Jawa Timur yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Baca juga: Cak Imin Jadi Cawapres Anies, Politisi PPP Yakini Elektabilitas PKB Alami Peningkatan
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini, jumlah sampel sebanyak 1810 orang.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1810 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar ±2,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang terdistribusi secara proporsional.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah
dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.