Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ray Rangkuti: Demokrasi di Indonesia Kian Buruk Jika Gibran Jadi Cawapres Prabowo Lewat Putusan MK

Dikatakan Ray semakin kuat dinasti politik di Indonesia. Itu tidak bagus untuk demokrasi karena politik di Indonesia akan semakin sempit.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ray Rangkuti: Demokrasi di Indonesia Kian Buruk Jika Gibran Jadi Cawapres Prabowo Lewat Putusan MK
Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow
Pengamat politik sekaligus Ketua Lingkar Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti. Ia menilai demokrasi di Indonesia semakin buruk jika Gibran Rakabuming jadi cawapres Prabowo lewat putusan Mahkamah Konstitusi (MK). 

"Kita tidak tahu apakah Gibran bersedia (Jadi cawapres Prabowo) atau tidak. Tetapi secara legal formal dia sudah bisa. Tinggal persoalannya di Gibran saja," kata Ray dihubungi Senin (16/10/2023).

Kemudian dikatakan Ray semakin kuat dinasti politik di Indonesia. Itu tidak bagus untuk demokrasi karena politik di Indonesia akan semakin sempit.

"Dahulu politik kita dibatasi oleh ketua umum. Sulit kita menjadi calon presiden. Tidak punya uang sulit menjadi presiden," kata Ray.

Ray melanjutkan sekarang kalau tidak punya hubungan darah dengan elit politik juga akan sulit. Jadi politik itu nanti dikuasai oleh tiga kelompok ini.

"Elit politik punya uang dan darah biru politik," tegasnya.

Sebagai informasi saat ini Gibran Rakabuming putra sulung Presiden Jokowi sebagai Walikota Solo dan Bobby Nasution menantu Presiden Jokowi menjabat sebagai Walikota Medan.

Adapun yang terbaru Kaesang Pangarep beberapa waktu lalu resmi didapuk menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas