Pidato Lengkap Mahfud MD usai Resmi Jadi Cawapres Ganjar: Saya akan Mendedikasikan Diri Saya
Dalam pidato pertamanya sebagai cawapres Ganjar, Mahfud MD memastikan bakal mendedikasikan dirinya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.com - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengusung Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo.
Dalam pidatonya, Megawati mengaku telah mantap memilih Mahfud MD.
"Hari ini, pada 18 Oktober 2023, saya dengan mantap telah mengambil keputusan, saya tujukan semuanya bagi kepentingan rakyat Indonesia."
"Karena itulah dengan mengucapkan bismillahirahmanirahim, maka calon wakil presiden yang dipilih oleh PDI Perjuangan yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo adalah Profesor Doktor Mahfud MD," ujar Megawati saat deklarasi cawapres Ganjar Pranowo, Rabu (18/10/2023).
Usai menerima amanah tersebut, Mahfud MD memberikan pidato pertamanya sebagai cawapres Ganjar. Berikut selengkapnya, dikutip dari YouTube PDI Perjuangan:
Baca juga: BREAKING NEWS: Megawati Umumkan Mahfud MD Sebagai Cawapres Ganjar
Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk mendampingi calon presiden Bapak Haji Ganjar Pranowo sebagai Calon Wakil Presiden.
Adalah kehormatan dan kebanggaan, saya diberi amanah mengemban tanggung jawab yang besar dan mulia, bersama Mas Ganjar meneruskan cita-cita Bung Karno dan para pendiri negara lainnya untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Bung Karno dan Bung Hatta telah mengantarkan bangsa Indonesia ke pintu gerbang emas kemerdekaan Republik Indonesia.
Mas Ganjar dan saya, bersama-sama seluruh rakyat Indonesia, akan melanjutkan upaya mewujudkan cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.
Cita-cita Indonesia menjadi bangsa yang maju, adil, dan beradab, dalam rangka menyongsong Indonesia Emas tahun 2045, akan terwujud jika kita memenuhi sejumlah syarat, yakni ideologi bangsanya kokoh, ekonominya baik, hukum dan keadilannya ditegakkan, politiknya demokratis, budaya gotong royongnya hidup, serta mengedepankan persaudaraan.
Jika penegakan hukum dilakukan dengan benar, maka setengah masalah dari bangsa ini insya Allah tuntas.
Kalau hukumnya bagus, maka segala aspek kehidupan masyarakat akan bagus juga, misalnya di bidang sosial, politik, budaya, pertahanan, keamanan, dan ekonominya.
Prioritas pemberantasan korupsi, kepastian hukum, dan konsistensi dalam implementasi penegakannya, memberi jaminan bagi investasi dan pembangunan ekonomi, serta memberi perlindungan kepada masyarakat.
Dalam pembangunan politik, negara kita menganut demokrasi, di mana kekuasaan berada di tangan rakyat.
Dalam implementasinya, demokrasi membutuhkan nomokrasi. Demokrasi adalah kedaulatan rakyat, sedangkan nomokrasi adalah kedaulatan hukum.
Demokrasi tanpa nomokrasi akan anarkis. Sementara, nomokrasi tanpa demokrasi akan sewenang-wenang, sehingga keduanya harus berjalan seiring dan seimbang.
Demokrasi menghargai perbedaan, dan perbedaan itu adalah fitrah, ciptaan Tuhan.
Perbedaan di antara manusia, baik ras, suku, maupun agama, itu karena diciptakan dan dikehendaki oleh Tuhan sendiri.
Baca juga: Mahfud MD Merasa Terhormat Dipercaya Emban Amanah Besar Dampingi Ganjar di Pilpres 2024
Wa lau syâ’a allahu laja’alakum ummatan wahidatan, wa lâkin liyabluwakum fî mâ âtâkum, fastabiqul khairâta
'Kalau Allah mau, kamu semua itu hanya satu jenis, tidak berbeda-beda. Tapi, justru Saya, Tuhan yang menyebabkan kamu itu berbeda-beda agar kamu semua berlomba-lomba untuk berbuat kebajikan,' itu firman Tuhan.
Indonesia yang beragam, membutuhkan toleransi dan akseptasi. Akseptasi maknanya semua anak bangsa bisa bergabung dan bekerja sama dengan tetap dalam keyakinannya masing-masing.
Kita semua ketemu dalam prinsip, kalimatun sawa', yaitu memperjuangkan sesuatu yang sama di antara perbedaan.
Tidak perlu menajamkan perbedaan di antara kita yang memang sejatinya tidak bisa disatukan dalam semua hal.
Yang sama atau kalimatun sawa', yang pasti disetujui oleh setiap orang, apapun ras dan kelompoknya, adalah keadilan.
Pasti disetujui, apapun agamanya pasti orang setuju pada penegakan hukum dan keadilan, perlindungan pada masyarakat lemah, dan perlindungan serta rasa kasih sayang kepada wong cilik.
Saya berkeyakinan Mas Ganjar adalah figur yang tepat memimpin bangsa Indonesia, untuk mewujudkan semua cita-cita yang saya sebutkan tadi, mempercepat dan melanjutkan program pembangunan yang sudah baik, lalu memperbaiki juga yang keliru, dan melakukan inovasi-inovasi baru sesuai dengan perkembangan zaman dengan tetap berpegang pada konstitusi.
Saya sudah lama mengenal Mas Ganjar. Pada tahun 2004-2008, kami bersama-sama menjadi anggota DPR RI, kami berdua kerap berdiskusi, bahkan saling mengunjungi ketika Mas Ganjar Pranowo memimpin Jawa Tengah dan saya menjadi Ketua MK.
Karena itu, saya tahu persis Mas Ganjar adalah figur pemimpin yang merakyat dan berani. Berani memperbaiki yang bengkok-bengkok, berani menerima kritik, berani memperjuangkan nilai-nilai politik yang diyakini benar.
Saya tahu juga, Mas Ganjar adalah dari keluarga muslim yang taat, yang selalu berkomitmen menjalankan amanah yang diberikan kepadanya.
Amanat dari orang tuanya, amanat dari partainya, dan terutama amanat dari rakyat.
Terakhir, Bapak/Ibu sekalian, saat ini saya mengemban amanat sebagai Menko Polhukam RI, yang tugasnya antara lain memastikan pemilu berjalan lancar dengan aman. Karena tugas itu, maka selama ini saya tidak pernah sekalipun menyatakan akan ikut dalam kontestasi Pemilu.
Saya juga tidak pernah berkampanye, memasang spanduk, dll. Baru kali inilah yang pertama kali, saya menyatakan bersedia menjadi Calon Wakil Presiden Republik Indonesia karena amanah yang sudah diberikan Ibu Megawati tadi bersama para pimpinan partai, disaksikan kita semua.
Baca juga: Pidato Perdana Bacawapres Ganjar, Mahfud MD Bicara Penegakan Hukum Kunci Mayoritas Masalah Indonesia
Bagi yang selama ini menunda, untuk menentukan pilihan karena menunggu kepastian dari saya, maka saat ini saya menyatakan saya bersedia untuk ikut kontestasi.
Bersama Mas Ganjar, saya akan mendedikasikan diri semua kemampuan saya, ilmu saya, pengalaman saya, ketegasan dan keteguhan sikap saya, serta keberanian-keberanian yang selama ini saya usahakan untuk selalu ditunjukkan kepada bangsa dan negara Indonesia.
Tentu, saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memberi kesempatan kepada saya selama ini untuk berkhidmat kepada pemerintahan dengan leluasa, sehingga bisa ikut membangun bangsa dan negara.
Insya Allah, dengan rida Allah SWT, langkah kita dalam mewujudkan Indonesia sejahtera lahir batin, adil, dan makmur, akan mendapatkan jalannya, qabul.
Saya juga pada akhirnya ingin menyampaikan terima kasih atas dukungan, persahabatan, dan kerja sama selama ini kepada semua teman, tapi diwakili sebagian yang hadir di sini, Puan Maharani yang terhormat, Mas Prananda, kemudian ada Bapak Ketua TPN, Arsjad Rasyid; Bapak Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dan Olly Dondokambey; serta teman-teman yang lain ada Pak Andika dan semuanya, saya mengucapkan terima kasih atas kerja sama, dukungan, dan diskusi selama ini.
Sehingga, pada hari ini saya mendapat kehormatan untuk berdiri dan menyatakan kesediaan kepada rakyat Indonesia untuk ikut kontestasi Pilpres tahun 2024.
Alasan Megawati Pilih Mahfud MD
Dalam kesempatan yang sama, Megawati Soekarnoputri membeberkan alasannya memilih Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar Pranowo.
Di mata Megawati, Mahfud bukanlah orang lain karena keduanya pernah bekerja sama di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Karena alasan itulah, Megawati mengaku sangat memahami jalan pikir Mahfud.
"Jadi saya sangat bisa mengerti jalan berpikirnya," kata dia.
Lebih lanjut, Megawati meminta Mahfud agar mengingat momen saat dilantik menjadi Menko Polhukam kabinet Presiden Jokowi.
Lantaran, saat itu, Megawati 'mengaku' rela berkorban menjadi Ketua Dewan Pembina BPIP demi Mahfud bisa masuk kabinet.
"Tapi Bapak langsung meroket menjadi anggota kabinet. Jadi inget Bapak," ujarnya.
Baca juga: Pujian Megawati kepada Mahfud MD: Beliau Berpengalaman, Pendekar Hukum & Pembela Wong Cilik
Megawati juga menyebut, Mahfud adalah sosok intelektual yang mumpuni dalam bidang hukum.
Selain itu, Megawati juga memuji Mahfud lantaran pernah di legislatif, eksekutif, yudikatif.
"Prof Mahfud juga dikenal rakyat sebagai pendekar hukum dan pembela wong cilik," ujarnya.
Sebagai informasi, deretan elite dari partai pendukung Ganjar turut hadir dalam pengumuman cawapres ini seperti Plt Ketua Umum PPP, Mardiono; Ketua Umum Hanura, Oesman Sapto Odang (OSO); Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo; hingga Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden, Arsjad Rasjid.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Yohanes Liestyo)