Ganjar-Mahfud Dianggap Jadi Angin Segar bagi Investor, Ini Analisis Pakar
Emrus Sihombing menilai pasangan capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD bakal membawa angin segar bagi para investor.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai pasangan capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD bakal membawa angin segar bagi para investor.
Apalagi, jika memenangi Pilpres 2024, Ganjar-Mahfud diyakini bakal mampu memberikan kepastian hukum untuk investasi di Indonesia.
Emrus juga menyoroti rekam jejak Mahfud di bidang hukum. Sebagai eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud punya kapabilitas untuk mengatasi persoalan-persoalan yang selama ini menjadi kendala dalam investasi.
Misalnya, sistem perizinan yang rumit dan pemerasan oleh okum pejabat korup.
"Kalau dilihat rekam jejaknya tentu dia akan lakukan. Dia adalah tokoh dan sosok yang tangguh di penegakan hukum. Saya memberi saran kepada investor itu masuk ke Indonesia bila Ganjar-Mahfud terpilih. Ini kesempatan pengusaha," kata Emrus kepada wartawan, Kamis (26/10/2023).
Emrus juga mengaku mendengar banyak pengusaha yang mengeluhkan perizinan yang sulit dan diperjualbelikan.
Sedangkan, Ganjar-Mahfud berulangkali pun menyinggung kendala investasi karena perilaku pejabat korup yang memperjualbelikan izin usaha.
"Jadi, lebih baik para pengusaha semua mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD karena di bawah kepemimpinan mereka akan lebih ada kepastian hukum. Tidak lagi ada alasan hukum itu bisa diperjualbelikan," terang Emrus.
Dia juga menilai, nahwa hukum yang tegas sangat dibutuhkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan aliran investasi.
Apalagi, Mahfud yang memiliki rekam jejak mentereng di bidang hukum bisa menjadi keunggulan pasangan Ganjar-Mahfud dalam program rancangan investasi 2024- 2029 yang bakal ditawarkan ke pemilih.
"Kita agak lambat maju karena kepastian hukum kita belum ada. Mahfud itu angin segar untuk bisa membenahi ini. Ganjar sebagai presiden nanti bisa memberikan kewenangan itu kepada wakil presiden untuk menangani bidang Kemenkumham, Menkopolhukam, kepolisian dan KPK," papar dia.
Sementara, Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengakui jika investor sangat membutuh kepastian hukum.
Mengutip data indeks kemudahan berbisnis (ease of doing business), menurut dia, masih ada ketidakpastian dalam melakukan bisnis di Indonesia.
"Mereka sekarang masih wait and see. Mereka takut investasi sekarang. Tapi di kemudian hari takut berubah kebijakannya sehingga mengubah bisnisnya atau bahkan merugikan bisnisnya," kata Esther.
Dia pun memandang wajar Mahfud menjadi sosok yang dianggap bisa memberi kepastian hukum di bidang investasi.
Maka, Mahfud diharapkan segara membuat perencanaan nasional yang berorientasi pada kepentingan investasi dan sejalan dengan kebutuhan publik.
Baca juga: Rebut Suara Pemilih Milenial, Tim Pemenangan Muda Ganjar-Mahfud akan Dibentuk
"Dan tetap stick on the plan. Pemimpin bangsa perlu memperluas dampak positif atas national planning tersebut. Jadi siapa pun pemimpinnya maka kebijakannya tetap sama," jelas Esther.