Menkominfo: Penyebaran Hoaks Terkait Pemilu Paling Banyak Ditemukan di Facebook
Karena itu pihaknya tengah mengajukan permintaan kepada Meta untuk takedown atau menurunkan 454 konten hoaks terkait pemilu.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyatakan hoaks atau informasi bohong terkait pemilu paling banyak ditemukan di platform Facebook yang dikelola Meta.
Karena itu pihaknya tengah mengajukan permintaan kepada Meta untuk takedown atau menurunkan 454 konten hoaks terkait pemilu.
"Penyebaran hoax dan disinformasi terkait Pemilu paling banyak ditemukan di platform Facebook yang dimiliki oleh Meta. Saat ini kami telah mengajukan takedown 454 konten kepada pihak meta," tuturnya dalam konferensi pers, Jumat (27/10/2023).
Baca juga: Menkominfo: Penyebaran Hoaks Terkait Pemilu Naik 10 Kali Lipat
Adapun contoh disinformasi yang ditemukan sebagai berikut:
1. Prabowo Gagal Mencalonkan Diri sebagai Presiden setelah MK Kabulkan Batas Usia.
2. Ketahuan Ingin Jegal Anies Baswedan KPU Tolak pendaftaran Ganjar sebagai Presiden.
Budi Arie juga memaparkan bahwa kasus penyebaran hoaks naik 10 kali lipat di tahun 2023 ini.
Kominfo di tahun 2022 menemukan 10 hoaks terkait pemilu.
Sementara sepanjang 2023 ini ada 98 temuan hoaks pemilu.
"Bahwa hoaks Pemilu sebagai salah satu bentuk informasi disorder yang tidak hanya menurunkan kualitas demokrasi tapi juga berpotensi memecah belah persatuan bangsa," tuturnya.