Bahlil Sindir Arsjad Rasjid Jadi Ketua TPN Ganjar Presiden: Muridnya Pak Rosan
Bahlil memberikan sindiran kepada Ketua TKN Ganjar Presiden yang juga Ketua Kadin, Arsjad Rasjid. Dia pun mengungkap Arsjad merupakan murid dari Rosan
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyindir Arsjad Rasjid yang menjadi Ketua TPN Ganjar Presiden. Baginya, Arsjad hanyalah murid dari Rosan Roeslani.
Sindiran tersebut diungkap Bahlil saat memberikan sambutan dalam acara deklarasi 'Penerus Negeri' di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (28/10/2023).
Baca juga: Adu Kuat Orang Kadin, Arsjad Rasjid vs Rosan Roeslani Didapuk Ketua Tim Pemenangan
Awalnya, Bahlil memperkenalkan Rosan Roeslani sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka. Dia menilai Rosan sebagai tokoh senior di HIPMI.
"Yang saya hormati Pak Rosan selaku Ketua TKN, Pak Rosan ini adalah tokoh waktu saya jadi ketua umum HIPMI yang memberikan jaminan kepada pengurus dan senior HIPMI waktu itu bahwa saya anak kampung yang punya usaha yaitu Pak Rosan Roeslani," kata Bahlil.
Baca juga: Rosan Roeslani Perkuat Tokoh Jokowi di TKN Prabowo-Gibran
Selanjutnya, Bahlil memberikan sindiran kepada Ketua TKN Ganjar Presiden yang juga Ketua Kadin, Arsjad Rasjid. Dia pun mengungkap Arsjad merupakan murid dari Rosan.
"Kalau disana ada ketua TKN-nya Ketua Kadin, kalau disini ketua TKN-nya gurunya Ketua Kadin. Kalau disana itu murid, muridnya Pak Rosan," katanya.
Lalu, Bahlil pun bertanya kepada peserta acara apakah lebih baik memilih mengikuti seorang murid atau pun seorang guru. Peserta pun menjawab serentak memilih ilmu guru lebih tinggiz
"Coba pilih mana ilmu guru atau ilmu murid yang paling tinggi?" tanya Bahlil.
"Guru," jawab peserta acara serentak.
Baca juga: Adu Kuat Orang Kadin, Arsjad Rasjid vs Rosan Roeslani Didapuk Ketua Tim Pemenangan
Oleh sebab itu, Bahlil pun meminta masyarakat tidak salah pilih di Pilpres 2024 mendatang. Dia bilang sebaiknya masyarakat memilih jalan yang benar.
"Kalau sudah ilmu guru, carilah jalan yang benar untuk menuju kepada pulau yang kita tuju bersama, yaitu kemenangan Pilpres 2024," tuturnya.