Misi AMIN tentang Demokrasi, Korupsi, HAM, dan Penegakan Hukum, Pakar: Untuk Masa Depan Anak Muda
Pakar Kebijakan Publik Muhammad Rahmat menuturkan bahwa misi AMIN adalah untuk masa depan anak muda.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Pakar Kebijakan Publik Muhammad Rahmat Yananda menilai bahwa misi ke-8 pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) cukup menarik, terutama bagi publik yang memiliki jiwa dan pemikiran muda.
Dokumen visi dan misi AMIN itu, diketahui, telah disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Misi nomor 8 pasangan AMIN adalah memulihkan kualitas demokrasi, menegakkan hukum dan hak asasi manusia (HAM), memberantas korupsi tanpa tebang pilih, serta menyelenggarakan pemerintahan yang berpihak pada rakyat.
Menurut Ketua Ikatan ALumni UI (Iluni) Universitas Indonesia periode 2019-2022 ini, publik, khususnya para anak muda harus melihat visi dan misi calon presiden.
Baca juga: Singgah Sebentar Makan Sate, Ibu Pemilik Warung di Jember Doakan Anies Baswedan Jadi Presiden
Dia menyarankan kepada para anak muda agar dukungan yang diberikan kepada para capres berdasarkan transaksi. Transaksinya adalah melalui gagasan yang dituangkan dalam visi dan misi.
"Transaksinya adalah gagasan. Kita secara fisik susah bertemu dengan capres, juga tidak berinteraksi langsung, tidak membuat komitmen. Oleh sebab itu, ikatan yang paling mungkin adalah ketepatan tentang gagasan," tutur ahli tata kota ini, dalam diskusi yang diselenggarakan AMIN Muda, Sabtu (28/10/2023).
Menurutnya, visi dan misi para capres merupakan janji kepada rakyat sebagai pemilih. Selanjutnya, janji ini bisa dievaluasi.
Sementara para anak muda, katanya, memiliki keistimewaan. Seandainya janji politik tersebut tidak dilaksanakan, maka bisa dievaluasi melalui perangkat politik yang tersedia. "Anak muda itu enak, bisa kritik”. Dia menekankan agar para anak muda membaca visi dan misi para capres.
Baca juga: Jalan Sehat Santri Sarungan Bersama AMIN, Anies Baswedan Bawa Misi Perubahan untuk Masyarakat
"Baca dulu gagasannya dalam visi misi, kemudian anda bersepakat dengan gagasan itu. Misalnya janji untuk perubahan. Jadi jangan terjebak pada sosok orangnya (capres), jangan terjebak pada politik pemujaan. Tapi fokuslah pada gagasan-gagasannya,” ujarnya.
Menurutnya, pasangan Anies - Gus Imin memiliki misi nomor 8, yaitu memulihkan kualitas demokrasi, menegakkan hukum dan HAM, memberantas korupsi tanpa tebang pilih, serta menyelenggarakan pemerintahan yang berpihak pada rakyat.
"Misi nomor 8 pasangan AMIN ini sesuai dengan kondisi hari ini dan ke depan. Jika tidak ada masa depan, maka Anda akan punah, kenapa? Karena kehidupan Anda diatur oleh pemerintah," tutur Rahmat.
Rahmat pun menambahkan, perlunya membumikan perubahan paradigma dengan kondisi yang terjadi saat ini di lapangan. Mulai dari persoalan korupsi, iklim demokrasi, penegakan hukum yang tebang pilih, dan komitmen keberpihakan pada rakyat. (***Andeska***)