Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP Bongkar Permintaan 3 Periode dari Pak Lurah

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto lantaran membongkar adanya permintaan jabatan tiga periode. Ini profil Hasto.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
zoom-in Profil Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP Bongkar Permintaan 3 Periode dari Pak Lurah
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Inilah profil Hasto yang membongkar adanya permintaan jabatan tiga periode. 

- Karier

Project Manager Departemen Marketing PT Rekayasa lndustri (1992—2002)

Project Director PT Prada Nusa Perkasa (2003—sekarang)

Anggota DPR RI untuk periode 2004—2009

Baca juga: Giliran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang Bongkar Soal Jabatan 3 Periode Permintaan Pak Lurah

Kecewa kepada Jokowi

Hasto juga berujar, PDIP merasa sedih dan perih karena ditinggalkan oleh Jokowi dan keluarganya.

Putra sulung Jokowi sekaligus Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, telah menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto.

BERITA TERKAIT

Sementara itu, putra bungsu Jokowi sekaligus Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, sudah menyatakan mendukung Prabowo dan Gibran.

Pernyataan serupa juga diucapkan oleh menantu Jokowi sekaligus Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yang lebih memilih mendukung Prabowo dan Gibran.

Padahal, PDIP sudah mengarahkan para kadernya untuk mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Hasto mengatakan banyak kader PDIP yang tidak percaya bahwa Jokowi telah meninggalkan partai berlambang banteng itu.

"Ketika DPP partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi," kata Hasto lewat keterangan tertulisnya, Minggu, (29/10/2023), dikutip dari WartakotaLive.com.

Baca juga: Hasto PDIP Sebut Lakon Wahyu Cakraningrat Cermin Kondisi Politik Saat Ini

Kata Hasto, PDIP selama ini memberikan privilese atau keistimewaan kepada Jokowi beserta dengan keluarganya.

"Kami begitu mencintai dan memberikan privilese yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan Konstitusi."

Menurut Hasto, PDIP berharap peristiwa itu tidak terjadi. Akan tetapi, takdir berkata lain.

"Pada awalnya kami hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi."

(Tribunnews/Febri/Oktaviani Wahyu)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas