Profil Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP Bongkar Permintaan 3 Periode dari Pak Lurah
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto lantaran membongkar adanya permintaan jabatan tiga periode. Ini profil Hasto.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto belakangan disorot karena mengungkap adanya permintaan jabatan tiga periode dari sosok yang disebutnya sebagai Pak Lurah.
Ketika ditemui wartawan Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat, (27/10/2023), Hasto berujar, permintaan dari Pak Lurah itu disampaikan oleh seorang menteri.
"Sebelumnya saya bertemu dengan menteri tersebut dan dikonfirmasi bahwa sikap-sikap ketua umum beberapa partai yang menyuarakan itu, saat itu dikatakan, ya sebagai permintaan Pak Lurah," ujar Hasto.
Hasto tidak menyebutkan siapa identitas Pak Lurah itu. Namun, beberapa waktu lalu dalam pidatonya pada sidang tahunan MPR RI, (16/8/2023), Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan dia disebut sebagai Pak Lurah.
Di samping itu, Hasto menolak mengungkap sosok menteri yang menyampaikan permintaan dari Pak Lurah.
Hasto mengaku akan bertanggung jawab atas kabar permintaan itu.
"Ini bisa di-crosscheck, saya pertanggungjawabkan secara politik hukum dan juga di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, di hadapan rakyat Indonesia, bahwa itu memang ada melalui pihak-pihak lain yang kemudian disuarakan ke PDIP," ujar Hasto.
Baca juga: Hasto Ungkap Kesedihan PDIP: Kami Berikan Privilege Besar ke Jokowi dan keluarga, Namun Ditinggalkan
Profil
Dikutip dari laman resmi PDIP, Hasto yang bernama lengkap Ir. Hasto Kristiyanto MM lahir di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tanggal 7 Juli 1966.
Hasto sudah tertarik kepada dunia politik sejak menimba ilmu di bangku SMA Kolese de Britto, DIY. Kala itu dia kerap membaca buku politik.
Selepas SMA, Hasto melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM).
Tatkala masih di UGM, Hasto bergabung dengan sejumlah organisasi. Dia sempat juga pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM.
Berpijak pada pengalaman itu, Hasto kemudian memantapkan diri untuk masuk ke dunia politik.
Dia mengakui bahwa keputusannya untuk kiprah di dunia politik dipengaruhi oleh pihak gereja. Kata dia, gereja sangat berperan membentuk dia lewat kaderisasi serta bimbingan pastor.
Baca juga: Puan dan Hasto Beda Pandangan soal Isu 3 Periode, Bahlil pun Memberikan Tanggapan