Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla Tegaskan Golput Tidak Diperbolehkan: Pilih Pemimpin Itu Wajib
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdalla menegaskan golput pada pesta demokrasi pemilihan umum tidak diperbolehkan.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdalla menegaskan golput pada pesta demokrasi pemilihan umum tidak diperbolehkan.
Menurutnya hal itu dikarenakan konsekuensi manusia hadir di muka Bumi sebagai pemimpin.
"Tema kepemimpinan dalam Alquran itu yakni kedudukan manusia sebagai pemimpin. Jadi kita semua ini mempunyai tanggung jawab moral untuk menjadi pengganti dalam hal ini semacam penggantinya Allah untuk memakmurkan dunia ini," kata Ulil di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023).
Ia melanjutkan maka dalam pandangan Islam itu terutama di kalangan Sunni memilih seorang pemimpin itu wajib.
"Jadi dalam hal ini golput tidak diperbolehkan," jelasnya.
Ditegaskannya golput tidak diperbolehkan, memilih pemimpin itu wajib.
Baca juga: Ketua Umum PBNU Sebut Belum Tahu kalau Yenny Wahid Deklarasi Dukungan ke Ganjar-Mahfud
Karena hal itu merupakan bagian atau konsekuensi logis dari kedudukan manusia sebagai pemimpin.
Adapun terkiat kepeminan menurut Islam, dikatakan Ulil setidaknya mencakup dua hal.
Baca juga: Gus Yahya Tegaskan jika Ada Pengurus PBNU yang jadi Tim Sukses Capres-Cawapres Harus Undurkan Diri
"Kriterianya pemimpin yang ada dalam Alquran itu. Selain punya kompetensi, juga bisa dipercaya atas hal amanat yang diemban kepadanya. Saya rasa itu tema yang penting relevan untuk dieksplorasi saat ini," tutupnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.