Relawan Gibran Menyesalkan Maraknya Narasi Hoaks dan Upaya Pecah Belah Muncul Lagi
Padahal dengan semakin dekatnya Pemilu 2024, amatlah penting untuk semua pihak ikut ambil bagian menciptakan suasana kondusif selama musim kampanye.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Komunitas Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam relawan Gajah Gibran menyesalkan merebaknya kembali narasi hoax dan perpecahan jelang Pemilu 2024.
Padahal dengan semakin dekatnya Pemilu 2024, amatlah penting untuk semua pihak ikut ambil bagian menciptakan suasana kondusif selama musim kampanye.
Relawan Gajah Gibran yang mendukung pencalonan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka maju sebagai Calon Wakil Presiden menolak kembalinya narasi hoax dan kebencian pada pemilu 2024.
Baca juga: PDIP Kecewa dan Sedih dengan Gibran, Begini Respons Prabowo
Toto Abraham, salah seorang alumni ITB yang menjadi ketua relawan Gajah Gibran.
"Dalam setiap perhelatan pemilu baik pilpres dan pilkada, bangsa kita bukan nya bergembira dalam pesta demokrasi, malah tercabik dan terpecah belah. Ini diakibatkan narasi hoax dan kebencian yang semakin kencang di era internet dan media sosial," ujar Toto.
Lebih lanjut Toto mengatakan Presiden Jokowi sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara dalam berbagai pernyataan mewanti-wanti agar tetap menjaga kesejukan dan persatuan.
"Bahkan lebih konkrit, di penyusunan kabinet tahun 2019 beliau menunjukkan niat itu dengan merangkul Pak Prabowo Subianto menjadi salah satu menterinya," ujar Toto Abraham dalam siaran pers kepada wartawan, Selasa (31/10/2024).
Baca juga: Sekjen PDIP Sebut Keluarga Presiden Jokowi Pergi Setelah Dapat Keistimewaan, Ini Tanggapan Gibran
Salah satu hoax yang diidentifikasi Toto baru-baru ini adalah narasi yang dilontarkan pengamat politik dari Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan di sebuah televisi swasta.
Syahganda, menurut dia, mencoba memainkan isu Presiden Jokowi dan putranya Gibran Rakabuming Raka menyebarkan ideologi sosialisme dan komunisme.
Bahkan disebutkan juga Presiden Jokowi meminta kepada Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri agar dijadikan ketua umum PDIP.
Hal senada juga disampaikan oleh Hokkop, alumni muda ITB yang juga menjadi inisiator relawan Gibran.
Hokkop berpendapat bahwa kaum muda menjadi apatis bahkan muak dengan pemilu dan politik karena narasi hoax dan kebencian yang terus berulang di setiap musim kampanye.
Ini salah satu concern teman-teman untuk kemudian berkumpul dalam relawan Gajah Gibran.
"Kami sangat miris dengan apa yang disampaikan oleh bang Syahganda kemarin, apalagi beliau adalah salah satu alumni senior ITB yang berkecimpung di politik nasional," tambah Hokkop.
"Berbeda pilihan dalam pemilu adalah hal wajar. Jangan lah sampai membuat masyarakat terbelah dan terpecah. Politisi, pengamat dan relawan harus ikut ambil bagian menjaga kesejukan dalam perhelatan pesta demokrasi di negara tercinta ini," tandas Hokkop.