TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil jajak pendapat berbagai lembaga survei bukan merupakan kata akhir atas elektabilitas pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).

Hal tersebut lebih merupakan potret saat survei dilakukan dan dapat menjadi panduan evaluasi bagi tim Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

"Kunjungan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Makassar, Malang dan berbagai tempat lainnya, memperlihatkan antusiasme masyarakat yang ingin bertemu," kata Ketua Majelis Nasional Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) Untoro Hariadi dalam acara Suara Reboan, Rabu (1/11/2023) kemarin.

Menurutnya hal itu menjadi semacam indikator awal bahwa spirit masyarakat mulai tumbuh.

Untoro menjelaskan, perubahan menjadi tujuan utama masyarakat. 

"Masyarakat tentu menginginkan peningkatan yang jauh lebih baik daripada yang sekarang ini. Jadi jargon perubahan itu mendorong antusiasme masyarakat betul dan itu memang lahir di masyarakat dan terasa denyut nadinya," ucapnya.

Terkait hasil survei, dia mengatakan saat ini masyarakat semakin sadar bahwa dirinya memiliki kekuatan dan akan memberikan mandat tersebut kepada orang yang dianggapnya tepat.

"Jadi jangan dilihat masyarakat hanya sebagai tukang coblos, justru sekarang semakin sadar akan hak-haknya," ucap Untoro.

Dia mencontohkan dimana saat pilkada DKI Jakarta, Anies Baswedan selalu berada di urutan ketiga dalam berbagai survei. dan hasil pilkada justru terbalik, dimana Anies mendapatkan suara terbanyak. 

Jadi menurutnya hasil survei tidak dapat diyakini seratus persen.

Baca juga: Elektabilitas Anies Terus Meroket Tiga Bulan Terakhir, Jubir: Angin Perubahan Semakin Kencang

"Saat ini masyarakat itu mencapai titik kesadaran walaupun ekspresinya lain-lain, namun substansinya sama. Perubahan didambakan masyarakat," tandasnya. (*)