Cerita Anis Matta soal Keputusan Gibran sebagai Cawapres Prabowo, Pemilihan Berlangsung Singkat
Inilah cerita pencalonan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres pendamping Prabowo versi Ketum Partai Gelora, Anis Matta.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Inilah cerita soal keputusan dipilihnya Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto versi Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta.
Menurut Anis Matta, proses pemilihan bakal cawapres berlangsung singkat.
Alasannya, sebelumnya telah ada kesepakatan antara ketua umum partai politik (parpol) yang tergabung di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca juga: Gerindra Ngaku Nama RK dan Khofifah Turut Dibahas Masuk TKN Prabowo-Gibran: Tunggu Tanggal Mainnya
Dalam hal ini, Prabowo memiliki hak prerogratif untuk memilih pendampingnya di kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
"Di malam kita deklarasi itu, itu rapatnya cuma 1 menit," kata Anis Matta pada Rabu (1/10/2023), dikutip dari Kompas.com.
Ketika keputusan soal bakal cawapres akan diambil, Prabowo lebih dahulu mengumpulkan para ketua umum parpol di kediamannya, yaitu di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (22/10/2023).
Ketum parpol KIM pun hadir dengan didampingi oleh para elite politik masing-masing.
Setelah semua berkumpul, Prabowo memberikan kertas kepada mereka.
Para elite parpol diminta untuk menuliskan nama-nama yang dianggap cocok menjadi bakal cawapres di kertas tersebut.
Mereka diperbolehkan untuk menuliskan lebih dari satu nama.
"Jadi kita dikasih kertas, 'Silakan tulis nama-namanya di sini siapa yang ada di kepala kalian Anda ini semuanya sebelum saya mengambil keputusan boleh tiga nama boleh berapa nama,' gitu," terang Anis.
"Dalam hal ini Pak Prabowo juga bersikap demokratis kepada teman-teman koalisinya boleh kasih usul," tuturnya.
Setelah masing-masing memberikan usulannya, keputusan pun diambil.
Nama Gibran lantas diumumkan oleh Prabowo sebagai bakal cawapres pendampingnya di Pilpres 2024.
"Kita masuk duduk rapat, 'Jadi saudara-saudara sekalian ini waktunya kita mengambil keputusan secara aklamasi Gibran ya', oke Gibran? Tok, udah, kita keluar konferensi pers," lanjutnya.
Meski Gibran terpilih pada pemilihan tersebut, ia justru tak hadir di kediaman Prabowo pada malam itu.
Kedua pasangan calon (paslon) ini baru bersama ketika KIM mendeklarasikan Prabowo-Gibran sebagai bakal capres-cawapres sebelum mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (25/10/2023).
Gibran Masih Kader PDIP
Meski telah menyeberang menjadi bakal cawapres pendamping Prabowo, Gibran Rakabuming Raka disebut masih menjadi kader PDIP.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid, menegaskan Gibran belum menjadi kader partai yang identik dengan warna kuning itu. Ia masih di PDIP.
"Sekarang ada isu bahwa Gibran dicalonkan karena sudah kuning (Golkar). Itu enggak. Gibran tidak jadi kuning. Sampai sekarang, Gibran tetap merah, PDIP," tegas Nurdin dalam acara Satu Meja The Forum yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (1/11/2023) malam, dikutip dari Kompas.com.
Nurdin lalu menyinggung mekanisme dan aturan PDIP yang dinilai belum dijalankan kepada putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
Dirinya menyebut pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang dengan tegas meminta jika ada kader bermain dua atau tiga kaki untuk keluar dari partai.
"Oleh karena itu bahwa sebetulnya sangat mudah, internal partai PDIP selesaikan secara internal, kita tidak boleh ikut campur," ucapnya.
(Tribunnews.com/Deni)(Kompas.com/Regi Pratasyah Vasudewa/Nicholas Ryan Aditya)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.