Golkar: Pasca Prabowo-Gibran Diumumkan Banyak Buzzer Serang Nama Baik Pasangan yang Kita Usung
Kata dia, sejatinya masyarakat Indonesia saat ini memerlukan Pemilu yang damai dan tenang, tanpa adanya kampanye negatif.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Maman Abdurrahman menyatakan, pihaknya mendapati mulai banyaknya serangan siber yang dilakukan oleh buzzer politik yang menyerang nama baik pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuming Raka.
Kondisi itu mulai terlihat kata Maman, pasca seluruh partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengumumkan nama Prabowo-Gibran sebagai pasangan capres-cawapres.
Baca juga: Pengamat Yakini Jika MKMK Putus Hakim MK Langgar Etik, Bisa Mendegradasikan Prabowo-Gibran
"Kita melihat sekali bahwa pasca diputuskannya pasangan Prabowo-Gibran menjadi capres dan cawapres, begitu banyak sekali buzzer-buzzer non organik yang melakukan pendegradasian nama baik dari capres yang kita usung," kata Maman saat jumpa pers di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Pernyataan itu disampaikan oleh Maman, di sela agenda workshop Bappilu Partai Golkar seluruh Indonesia yang dilakukan hari ini.
Kata dia, sejatinya masyarakat Indonesia saat ini memerlukan Pemilu yang damai dan tenang, tanpa adanya kampanye negatif.
Baca juga: Gabung TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko Mundur dari Komisaris PTPN V
"Yang dibutuhkan oleh Indonesia ke depan adalah kampanye-kampanye yang isinya perdebatan konseptual, gagasan, dan ide yang terbaik buat Indonesia sesuai dengan doktrin kita karya kekaryaan," kata dia.
Hanya saja, Maman enggan membeberkan pihak mana yang dimaksud yang melakukan kegiatan buzzer politik non organik itu.
Dirinya hanya menegaskan kalau yang pengin dilakukan pihaknya bersama seluruh partai KIM adalah mengusung narasi yang membangun untuk kepentingan bangsa
"Artinya apa? partai Golkar tetap konsisten walaupun ada langkah-langkah pembusukan karakter, namun partai Golkar tetap konsisten pada semangat untuk mengusung isu-isu, narasi-narasi yang jauh dari konstruktif," tutur dia.