Anies Bicara Alutsista Pertahanan: Orientasinya Fungsi dan Teknologi, Bukan Jumlahnya
Anies juga menyebut ASEAN sebagai garda terdepan di Indo Pasifik, diharapkan dapat menciptakan stabilitas dan perdamaian.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden Anies Baswedan berbicara alutsista pada sistem pertahanan Indonesia jangan lagi hanya berorientasi pada jumlah, tapi harus mengedepankan fungsi dan teknologinya.
Menurutnya hal ini jadi salah satu fokus serius dalam menata hard power yang dimiliki Indonesia, dan sebagai bagian dari pertahanan adaptif terhadap perubahan ancaman.
Hal ini disampaikan Anies saat memaparkan arah dan strategi politik luar negeri pada acara Centre for Strategic and International Studies (CSIS), seperti ditayangkan Kompas TV, Rabu (8/11/2203).
"Ketika kita bicara tentang New Essential Force, kita harus mendorong alutsista pada fungsi dan teknologi, tidak hanya soal jumlah," kata Anies.
Dia pun menyebut dengan fokus orientasi tersebut, diharapkan semua hal baik itu penempatan alutsistanya, adopsi teknologi, dan fungsi serta infrastrukturnya juga akan mengalami transformasi.
"Tapi harapannya, fungsinya, penempatannya, adopsi teknologinya, dukungan infrastrukturnya itu juga mengalami transformasi," kata Anies.
Lebih lanjut Anies menyebut ASEAN sebagai garda terdepan di Indo Pasifik, diharapkan dapat menciptakan stabilitas, perdamaian kawasan yang didukung dengan mekanisme penyelesaian masalah yang lebih tegas.
"ASEAN sebagai garda terdepan di Indo Pasifik. Penjaringan ASEAN ini forum dialog utama antar kekuatan besar di Indo Pasifik, harapannya bisa menciptakan stabilitas, menciptakan perdamaian di kawasan, dan tentu didukung dengan mekanisme penyelesaian masalah yang lebih asertif, lebih tegas," ungkap Anies.