Prabowo Pro Ekonomi Pancasila, Ganjar Andalkan Ekonomi Berdikari, Anies Dorong Efisiensi Anggaran
Prabowo mengungkapkan, ekonomi kapitalisme neo-liberal justru membuat potensi kekayaan yang dimiliki Indonesia mengalir keluar
Editor: Muhammad Zulfikar
Ia pun memberi contoh berdasarkan jumlah desa yang ada di Indonesia. Menurutnya dengan puluhan ribu desa saat ini, dibutuhkan sosok-sosok yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah.
"Kita bicara sekarang punya 70.000 desa. Tiap desa butuh penyuluh pertanian, tiap desa butuh pendamping," jelas Prabowo.
Contoh lain yang diungkap Prabowo terkait program pemberian makan siang gratis untuk anak-anak Indonesia. Menurutnya, langkah tersebut butuh keterlibatan banyak orang untuk menjangkau seluruh sekolah.
Baca juga: Ganjar Pranowo Kritik Pembangunan Sektor Maritim di Indonesia
"Tidak gampang cita-cita memberi makan. Ingat, berapa juta makanan kita siapkan, bagaimana kesehatannya, bagaimana logistiknya," jelasnya.
Ia pun mengaku optimistis para ekonom yang hadir dalam forum tersebut, akan membantunya bila terpilih menerima mandat rakyat untuk meneruskan kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Ia bahkan sempat berkelakar dapat melihat wajah-wajah calon pejabat di antara para ekonom.
"Jadi saya sangat optimis dengan para ekonom, dan saya lihat wajah-wajah calon menteri-menteri juga ada di sini," seloroh Prabowo disambut tawa hadirin.
Ganjar Andalkan Misi Pembangunan Ekonomi Berdikari
Capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD bertekad mempercepat pembangunan ekonomi berdikari berbasis pengetahuan dan nilai tambah. Ujung tombak untuk menyukseskan misi tersebut adalah peran aktif masyarakat dalam membangun ekonomi nasional.
"Dengan ekonomi berdikari, kita berikhtiar pada penguatan kemampuan produktif rakyat untuk berperan aktif membangun ekonomi nasional yang mensejahterakan seluruh rakyat secara adil," kata Direktur Narasi dan Konten Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Roby Muhamad dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews.com, Jumat(3/10/2023).
Dengan cara itu, Indonesia yang unggul akan ditentukan dan didasarkan pada kekuatan berdikari rakyat untuk mengolah potensi dan modal sumber daya alam dan sumber daya sosial yang dimiliki.
Roby menyampaikan, dalam ekonomi berdikari, Indonesia akan bertransformasi menjadi negara industri. Bangsa ini tidak lagi hanya mengandalkan sumber daya alam. Tetapi mengandalkan kekuatan sumber daya manusia dalam mengolah sumber daya alam menjadi produk-produk jadi atau setengah jadi.
"Sehingga tidak tergantung pada negara lain," kata Roby.
Menurut Roby, untuk bisa merealisasikan misi tersebut, sangat banyak program yang akan dijalankan pasangan Ganjar-Mahfud. Diantaranya, percepatan industrialisasi yang berorientasi nilai tambah.
"Kedaulatan pangan dan industri pertanian yang andal, pembangunan sistem perdagangan dan rantai pasok nasional dan global, pengutamaan investasi nasional secara progresif serta pengelolaan investasi asing secara hati-hati guna mendukung pembangunan nasional," ujar Roby.
Kemudian, pentingnya pembangunan industri pariwisata yang terintegrasi, berbasis masyarakat, dan berwawasan lingkungan, pemajuan ekonomi kreatif melalui skema kemitraan, pengembangan ekonomi syariah dan industri halal, pembangunan industri maritim secara komprehensif (hulu-hilir), serta peningkatan konektivitas dan pemanfaatan infrastruktur secara produktif.