FX Rudy Merasa Diintervensi usai Kantor DPC PDIP Solo Didatangi Polisi, Kapolresta Solo Minta Maaf
FX Rudy merasa mendapat intervensi dengan adanya patroli di Kantor DPC PDIP Solo.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
"Kami tegaskan Polri netral. Apakah ada anggota kami berkomunikasi kan tidak ada," terang dia.
Hanya Patroli Biasa
Pada Kamis (9/11/2023), Kombes Pol Iwan Saktiadi kembali menegaskan kegiatan itu bukan merupakan bentuk intervensi, melainkan patroli rutin.
"Itu bukan intervensi, itu patroli biasa."
"Tak hanya di kantor PDIP saja, melainkan 18 DPC di Kota Solo, termasuk KPU dan Bawaslu," ujarnya di Mapolresta Solo, Kamis, dikutip dari TribunSolo.com.
Baca juga: FX Rudy Kenang Tolak Tawaran Jadi Wakil Menteri Setelah Gibran Menang Jadi Wali Kota
Iwan menjelaskan, apa yang dilakukan pihaknya sesuai Undang-undang dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
Adapun personel kepolisian melaksanakan patroli untuk menjaga kondusifitas dan keamanan.
"Apalagi, ini sudah masuk dalam agenda Operasi Mantap Brata," kata dia.
Operasi Mantap Brata merupakan operasi Polri yang dilaksanakan sekitar 222 hari sesuai tahapan inti Pemilu 2024.
Itu bertujuan untuk melakukan rangkaian pengamanan pada pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.
Tahapan ini dimulai dari tahap pendaftaran hingga pengambilan sumpah pasangan presiden dan wakil presiden terpilih.
Baca juga: Jawab Protes Ketua DPC PDIP Solo, Kapolresta Tunjukkan Foto Polisi Patroli ke Sejumlah Partai
FX Rudy Minta Polri Netral
Di sisi lain, FX Rudy berharap pihak kepolisian tetap netral menjelang Pemilu 2024.
"Untuk itu saya sangat mengimbau kepada aparatur negara TNI, Polri, dan ASN bertindak netral," katanya, Rabu, masih dari TribunSolo.com.
"Saya selalu sampaikan Babinsa membantu polisi keamanan dan ketertiban masyarakat di masing-masing kelurahan," lanjutnya.
FX Rudy mengaku belum menjalin komunikasi dengan pihak kepolisian.