Hasil Simulasi Survei Poltracking Jika Pemilu Presiden 2024 Berlangsung Dua Putaran
Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade menilai pasangan Prabowo-Gibran berpeluang memenangkan Pilpres 2024 hanya dalam satu putaran.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Selain itu, kata dia, polemik di Mahkamah Konstitusi terkait putusan batas usia capres-cawapres baru-baru ini dapat mengubah persepsi masyarakat.
"Tentu ini juga akan mempengaruhi tentang persepsi publik nantinya ya kalau kita lihat bagaimana sebuah aturan bisa ditabrak dan kemudian terjadi penyelundupan itu," kata dia.
Merujuk polemik tersebut, bagi Masinton, pemilu 2024 sudah diawali dengan potensi penyelundupan-penyelundupan hukum.
Tentunya, kata dia, hal yang harus dijaga bersama adalah agar pemilu benar-benar melahirkan kepemimpinan yang terlegitimasi, bisa menghormati proses jujur, adil, dan terpercaya, serta berlangsung tanpa campur tangan kekuasaan negara.
"Tentu kami bekerja keras terus dengan penuh keyakinan turun ke masyarakat menyampaikan gagasan-gagasan besar tentang program-program dari Pak Ganjar-Mahfud nantinya," kata dia.
"Namun, gagasan besar, ide besar ini akan hilang seketika kalau kemudian pemilunya berlangsung secara tidak fair, umpama begitu. Maka ini menjadi concern kita," sambung dia.
Timnas Anies-Muhaimin: Tidak Akan Pernah Satu Putaran!
Politikus NasDem Ahmad Sahroni menegaskan pemilu satu putaran yang diharapkan Andre tidak akan terjadi.
Ia meyakini pemilu satu putaran tidak akan terwujud.
"Makanya Bang Andre menarik, kalau akan bermain satu putaran, Bang Andre, gua ngomong ini di tanggal ini. Tidak akan pernah mungkin menang satu putaran," tegas Sahroni.
Menurutnya masih ada waktu hampir 90 hari ke depan.
Kita dalam koalisi Anies-Muhaimin, kata dia, akan bekerja semaksimal mungkin untuk melakukan kampanye yang lebih masif.
"Dan tentunya survei ini bukan berarti menjadi bagian kemenangan ada di depan mata," kata dia.
Ia berharap pemilu 2024 berjalan dengan lancar dan aman tanpa perpecahan atau cawe-cawe yang membuat institusi yang seharusnya netral menjadi nggak netral.
"Inilah yang kita harapkan pemilu 2024 mendatang adalah pemilu yang sangat fair. Tidak dalam kondisi melibatkan dalam struktur institusi terkait yang ada di republik ini," kata dia.