Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Minta Buruh Tak Banyak Tuntut Upah, Serikat Pekerja Geram, Kubu Anies Bilang Tak Empati

Jika buruh banyak menuntut kenaikan upah maka bukan tidak mungkin perusahaan tempat bekerjanya bisa pindah ke luar negeri.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Prabowo Minta Buruh Tak Banyak Tuntut Upah, Serikat Pekerja Geram, Kubu Anies Bilang Tak Empati
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Bakal calon presiden Prabowo Subiant. Permintaannya agar buruh di Indonesia tidak banyak menuntut kenaikan upah, mendapat kritikan dari serikat pekerja. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden Prabowo Subianto meminta buruh di Indonesia tidak banyak menuntut kenaikan upah, terlebih perusahaan tempat bekerjanya sedang tidak untung.

Menurutnya, jika buruh banyak menuntut kenaikan upah maka bukan tidak mungkin perusahaan tempat bekerjanya bisa pindah ke luar negeri.

"Buruh kau udah dapat ini, ini, ini, angkutan akan kita bebaskan supaya kau kerja juga ringan. Ya sudah dong jangan kau tuntut-tuntut pengusaha (naikkan upah). Kalau tidak untung pengusahanya bisa pindah ke Bangladesh, ke mana ke mana," kata Prabowo saat acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Ia mengaku akan berbicara dengan pimpinan buruh, karena jika dirinya terpilih menjadi Presiden maka akan banyak subsidi yang diberikan pemerintah nantinya.

Baca juga: Kadin Usul Upah Minimum 2024 Dinaikkan, Berapa Besarannya?

"Kita akan bicara ke pemimpin buruh, saudara, kesehatan tidak bayar, subsidi listrik, subsidi BBM, sekolah harus dibikin tidak bayar, kami akan kasih makan siang (gratis)," kata Prabowo.

"Kemudian saudara-saudara, kita harus berani seperti negara lain, angkutan di kota-kota besar, kalau perlu subsidi 100 persen untuk orang yang butuh," sambungnya.

Serikat Pekerja Geram

Presiden KSPI Said Iqbal menilai pernyataan Prabowo terkesan tidak memahami dunia perburuhan, bahkan tidak berpihak pada kepentingan buruh.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, boleh jadi pernyataan Prabowo dibisiki oleh orang-orang sekitarnya yang patut diduga ingin cari muka kepada pengusaha agar mereka mendapat dukungan dari pengusaha.

Bahkan tidak menutup kemungkinan, kata Said, ada niatan keinginan untuk mendapat dukungan finansial, sehingga para pembisik ini sangat berbahaya untuk Prabowo untuk mendapat dukungan dari kalangan buruh.

“Sebagai masukan dari organisasi serikat buruh untuk Capres Prabowo dan para Capres lainnya, isu upah dan jaminan sosial serta penciptaan lapangan kerja dan hapus outsourcing adalah isu arus utama di kalangan buruh,” ujar Said.

Said pun memaparkan seluruh capres di seluruh dunia, baik di Amerika, Jerman, Inggris, Negara Nordik, Negara Eropa lainnya, Brasil, Peru, negara Amerika lainnya, Jepang, India, Singapura, Malaysia, Thailand, Bangladesh, belahan dunia lainnya, seluruh serikat pekerja di negara masing-masing pasti berjuang menuntut kenaikan upah minimum dan upah berkala (upah di atas satu tahun).

Ia mencontohkan, baru-baru ini serikat buruh Brasil berhasil menyakinkan Presiden Lula untuk menaikkan upah minimum 13%, padahal inflansi hanya 4% dan pertumbuhan ekonominya hanya 3,2%.

Di Amerika, serikat pekerja automotif UAW berhasil menyakinkan Presiden Joe Biden untuk menaikkan upah buruh otomotif 30 persen.

Di Inggris, Jerman, Italia, dan negara Eropa lainnya, buruh melakukan demonstrasi besar-besaran menuntut kenaikan upah minimum dan berhasil naik di atas 20%.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas