Beda Respons Kubu Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran soal Megawati Singgung Kecurangan Pemilu
Kubu Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud memberikan respons berbeda terkait pidato Megawati Soekarnoputri yang menyinggung adanya kecurangan Pemilu.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Febri Prasetyo
Dari sisi tekstual, Dahnil memberikan apresiasinya kepada Megawati sebagai presiden ke-5 RI.
Dahnil tidak menganggap Megawati sengaja menyerang Jokowi melalui pidato tersebut.
Menurutnya, Megawati justru ingin menjadi pengingat bagi semua pihak untuk bersama-sama mendorong demokratiasi yang sehat di Pemilu mendatang.
Baca juga: Megawati Tuding Ada Manipulasi Hukum di MK, Kubu Prabowo-Gibran: Manipulasinya di Mana?
Adapun secara kontekstual, Dahnil menduga Megawati ingin memberikan renungan untuk diri sendiri dan pesan kepada Jokowi.
"Ini pesannya bisa jadi dialamatkan pada Presiden Jokowi, tapi bisa jadi kontemplasi Ibu Megawati karena PDIP adalah partai penguasa pada saat ini," ucapnya.
Selain itu, Dahnil juga yakin Megawati tidak menyasar Jokowi dalam pidatonya.
Dahnil berujar Megawati sebagai seorang negarawan dan pemimpin PDIP memiliki kekuatan untuk turun langsung menjangkau aparatur pemerintah.
"Ini enggak bisa dilihat secara personifikasi, tapi lihat sebagai sikap negarawan seorang Ibu Megawati karena PDIP sendiri adalah bagian dari pemerintah, bisa menjangkau aparatur dengan sangat mudah," tandasnya.
Pidato Megawati Disebut Tunjukkan Kemarahan pada Jokowi
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, menduga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa kecewa sekaligus marah kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga.
Dugaan itu muncul menyusul pidato Megawati, Minggu (12/11/2023).
Dalam pidatonya, Megawati menyinggung tanda-tanda kecurangan jelang Pemilu 2024.
Baca juga: Megawati Tuding Ada Manipulasi Hukum di MK, Kubu Prabowo-Gibran: Manipulasinya di Mana?
Dia juga membahas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia capres-cawapres.
Menurut Umam, Megawati tampak masih bisa menahan diri untuk tidak menyebut langsung sosok Gibran, Prabowo, maupun Jokowi dalam pidatonya.