TKN Tanggapi Sindiran Ganjar soal KKN: Dimana Nepotismenya?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa mengangkat presiden dan wakil presiden selanjutnya lewat keputusannya sendiri.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subinto dan Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid menanggapi sindiran capres Ganjar Pranowo yang berharap demokrasi Indonesia bisa dijauhkan dari unsur Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Hal tersebut diucapkan Ganjar saat memberikan orasi politik ketika pengundian nomor urut capres-cawapres di KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023) malam.
Menurut Nusron Wahid anggapan kubunya melakukan KKN tidak tepat.
Sebab Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa mengangkat presiden dan wakil presiden selanjutnya lewat keputusannya sendiri.
"Kalau dikatakan KKN Nepotisme, dimana nepotismenya? Wong Pak Jokowi gak bisa ngangkat presiden. Gak bisa ngangkat wakil presiden. Rakyat yang milih. Emang Pak jokowi milih langsung jadi presiden?" ujar Nusron di KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023) malam.
Baca juga: Ini Alasan Anies Minta Cak Imin Beri Sambutan di KPU Usai dapat Nomor Urut 1
Nusron menuturkan bahwasanya mandat tetap ada di tangan rakyat.
Ia mempersilakan rakyat untuk bisa memilih capres dan cawapres yang disukainya di Pilpres 2024.
"Semua ini kita kembalikan pada rakyat, biarkan rakyat yang memilih, kalau rakyat menginginkan apa yang baik di tangan Pak Jokowi ini dilanjutkan ya ayo kita dukung Prabowo-Gibran," ungkapnya.
Lebih lanjut, Nusron menawarkan masyarakat agar bisa mendukung Prabowo-Ginran karena terus menawarkan keberlanjutan pembangunan.
Tak hanya itu, mereka juga membangun semangat persatuan.
"Disini ada semangat persatuan ada semangat kegotongroyongan. Kenapa, ini dua kekuatan yang dulunya kita pikir kita satukan, Pak Jokowi dan Pak Prabowo," jelasnya.
Sebelumnya, Capres Ganjar Pranowo berharap demokrasi harus berjalan jujur dan adil dan sesuai rel.
Dia berharap demokrasi menjauhi unsur Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
"Demokrasi yang berjalan jurdil, situasi yang bisa berjalan pada rel, dan kita selenggarakan dengan betul-betul membawa integritas yang jauh, jauh sekali dari unsur KKN," ucap Ganjar dalam sambutannya usai pengundian nomor urut di Gedung KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023).
Ganjar ingin memastikan demokrasi berjalan sesuai yang diharapkannya.
Sebab, demokrasi itu telah menjadi amanat konstitusi yang harus menjadi pedoman demi menjaga keutuhan NKRI.
"Harus kita pastikan. Inilah amanat reformasi dan inilah amanat konstitusi yang sekarang kita pegang dan tentu kita mesti menyelamatkan seluruh golongan, seluruh kelompok masyarakat, dan bagaimana sejatinya kita menjaga NKRI," ujarnya.