Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Poin-poin Pertemuan Jusuf Kalla dengan Ganjar, Singgung Netralitas hingga Sebut Nama Megawati

Inilah poin-poin pertemuan antara Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Indonesia Jusuf Kalla (JK) dengan calon presiden (capres) dari PDIP, Ganjar Pranowo.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Poin-poin Pertemuan Jusuf Kalla dengan Ganjar, Singgung Netralitas hingga Sebut Nama Megawati
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, bersalaman dan tersenyum saat bertemu mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di kediaman JK, Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (19/11/2023) sore. Inilah poin-poin pertemuan antara Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Indonesia Jusuf Kalla (JK) dengan calon presiden (capres) dari PDIP, Ganjar Pranowo.   

JK menjelaskan, dirinya harus bersikap netral, mengingat saat ini ia menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI). 

"Saya ini ketua PMI. PMI itu harus netral, jadi tidak bisa menjadi TPN," ucap JK.

Lebih lanjut, JK menjelaskan, semua warga negara pasti memiliki pilihan calon presidennya masing-masing. 

Meski demikian, menurutnya, ada tanggung jawab sebagai pejabat harus bersikap netral.

"Bahwa masing-masing Anda semua punya pilihan politis silahkan, tapi ada hal-hal tertentu yang membatasinya," ungkap JK.

3. Rapor Merah Penegakan Hukum di Indonesia

Jusuf Kalla mengomentari pernyataan Ganjar Pranowo soal penegakan hukum di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Dahulu Ganjar sempat menyebut nilai rapor penegakan hukum mencapai tujuh atau delapan.

Berita Rekomendasi

Tetapi, saat ini ia tak segan memberi nilai lima.

Jusuf Kalla lantas menyatakan, mungkin saja orang-orang sependapat dengan pernyataan Ganjar itu apabila melihat suasana yang terjadi akhir-akhir ini.

"Soal hukum ini, ya, seperti yang dikatakan. Kalau di Makassar saya baca, Pak Ganjar mengatakan lima gitu 'kan," kata Jusuf Kalla.

"Saya kira Anda juga mungkin sependapat. Terutama di tengah suasana terakhir ini 'kan."

"Ini yang menentukan bangsa ke depan, sangat penting sekali," tuturnya.

Pria yang menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu lantas menyatakan, apabila ingin menyambut Indonesia Emas 2045 ada syarat yang mesti dipenuhi.

Syarat itu ialah berlaku adil dan berlaku netral.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas