Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SBY Turun Gunung, Doktor Ini Berani Taruhan Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran di Pilpres 2024

Begitu pun, kata Abraham, jika yang lolos ke putaran kedua adalah pasangan Anies-Cak Imin, maka pendukung Ganjar-Mahfud akan lari ke Prabowo-Gibran.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in SBY Turun Gunung, Doktor Ini Berani Taruhan Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran di Pilpres 2024
istimewa
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima calon Presiden Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto di kediaman SBY di Cikeas. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DR Abraham C Hutapea meyakini hingga berani bertaruh bahwa calon presiden-wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dalam satu putaran.

Selain hasil survei dan fakta di lapangan klop yakni sama-sama tinggi, juga karena adanya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan turun gunung memenangkan Prabowo-Gibran, khususnya di Jawa Timur.

"Kemarin kita dengar sendiri Pak SBY akan menepati janjinya dengan turun gunung di Jawa Timur untuk memenangkan Prabowo-Gibran,' kata Abraham Hutapea kepada wartawan, Senin (20/11/2023).

Presiden ke-6 RI dua periode (2004-2009 dan 2009-2014) yang kini menjabat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu dinilai Abraham magnet politiknya masih cukup kuat, apalagi di Jatim yang merupakan daerah kelahirannya, khususnya Kabupaten Pacitan.

"Suara Partai Demokrat juga masih sangat menjanjikan," kata Abraham yang juga kader Partai Demokrat itu.

Di sisi lain, kata Abraham, hasil survei dan kunjungan lapangan pasangan Prabowo-Gibran juga klop, yakni sama-sama tinggi.

Ketua Lembaga Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah (LPPED)  ini lalu merujuk hasil survei sejumlah lembaga kredibel dan independen yang rata-rata memenangkan Prabowo-Gibran dengan rentang suara sekitar 10 persen dari pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan 20 persen dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

BERITA REKOMENDASI

Bahkan, ketika survei itu dilakukan usai pendaftaran capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU), 25 Oktober lalu, kata Abraham, justru kecenderungan suara Prabowo-Gibran naik, Ganjar-Mahfud turun, dan Anies-Cak Imin naik tipis.

“Prabowo-Gibran akan menang dalam satu putaran, karena rentang suaranya sekitar 10 persen dengan Ganjar-Mahfud dan 20 persen dengan Anies-Cak Imin,” tegas Ketua Umum Lembaga Pengembangam Potensi Ekonomi Daerah (LPPED) ini.

Baca juga: Ribuan Purnawirawan TNI Polri di Jatim Dukung Anies-Gus Imin

Abraham lalu menguraikan, keberadaan Gibran menjadi cawapres Prabowo terbukti mampu menarik sebagian pendukung Presiden Joko Widodo yang semula mendukung Ganjar. 

“Jadi ini sekaligus menepis asumsi soal isu dinasti politik. Berdasarkan survei, isu dinasti politik tidak banyak berpengaruh ke masyarakat. Hanya sedikit berpengaruh di tingkat elite,” cetus Abraham yang juga seorang advokat.

Jika tidak menang dalam satu putaran, Abraham berani memastikan Prabowo-Gibran akan lolos ke putaran kedua, berhadapan dengan Ganjar-Mahfud atau Anies-Cak Imin yang salah satunya akan terpental di putaran pertama.

“Di putaran kedua, jika Ganjar-Mahfud yang lolos ke putaran kedua, maka pendukung Anies-Cak Imin akan bermigrasi ke Prabowo-Gibran. Hampir dapat dipastikan pendukung Anies-Cak Imin tidak akan lari ke Ganjar-Mahfud,” paparnya.

Begitu pun, kata Abraham, jika yang lolos ke putaran kedua adalah pasangan Anies-Cak Imin, maka pendukung Ganjar-Mahfud akan lari ke Prabowo-Gibran.

“Tak mungkin pendukung Ganjar-Mahfud akan lari ke Anies-Cak Imin, karena antara keduanya bak air dan minyak,” tukasnya.

Hal itu, kata Abraham, masih ditambah dengan temuan survei bahwa kelompok 212 yang jumlahnya sekitar puluhan juta orang akan total mendukung Anies Baswedan-Cak Imin.

Namun, katanya, jika Anies-Cak Imin tidak lolos ke putaran kedua maka kelompok 212 akan kembali mendukung Prabowo seperti di Pilpres 2019.

“Kelompok 212 akan de javu,” tuturnya.

Sementara itu, kata Abraham, di lapangan jika ada kunjungan Prabowo-Gibran terlihat warga masyarakat terlihat sangat antusias.

“Termasuk di Sumatera, seperti Lampung, Palembang, Jambi, dan Sumatera Utara, ketika Gibran melakukan blusukan, masyarakat sangat antusias menyambut. Ini bukti bahwa isu politik dinasti tidak laku jual di tingkat ‘grass roots’ (akar rumput),” ungkapnya.

Anwar Budiman (kiri) dan Abraham C Hutapea.
Anwar Budiman (kiri) dan Abraham C Hutapea. (Ist/Tribunnews.com)

Untuk Jawa, lanjut Abraham, terutama Jawa Barat dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia, sekitar 53 juta pemilih, dan Jawa Timur dengan jumlah pemilih terbesar kedua di Indonesia sekitar 51 juta pemilih, berdasarkan survei juga pasangan Prabowo-Gibran menang di dua daerah kunci itu.

“Apalagi Jawa Barat, dalam Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo menang. Ini ditambah dengan ‘panglima perang’ Prabowo-Gibran adalah Kang Emil (mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, red) maka suara Prabowo di Jawa Barat akan lebih besar daripada pada dua pilpres sebelumnya,” terangnya.

Apalagi, masih kata Abraham, jika Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa jadi bergabung dengan tim kampanye Prabowo-Gibran dan menjadi panglima perang di Jawa Timur, memperkuat SBY yang bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang turun gunung maka kemenangan mantan Komandan Jenderal Kopassus yang berpasangan dengan putra sulung Presiden Jokowi itu hampir dapat dipastikan tak terbendung.

“Kalau mau menguasai Indonesia, kuasailah dulu Jawa, terutama Jawa Barat dan Jawa Timur yang jumlah pemilihnya terbesar di Indonesia,” tandas Abraham.

TPN Bilang Sulit Terwujud

Sementara itu, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Prabowo-Mahfud MD mengatakan kemenangan satu putaran dalam Pilpres 2024 merupakan hal yang sulit terwujud.

“Kalau melihat dari hasil-hasil survei berbagai lembaga survei, khususnya yang netral, saya rasa hal seperti itu sulit terwujud, satu putaran, siapa pun itu,” ujar Juru bicara TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim, dalam ialog Kompas Petang Kompas TV, Senin (13/11/2023) lalu.

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Bicara Soal Kepartaian Gibran, Peran Iriana, Rapor Merah dari Ganjar

Chiko mengaku pihaknya khawatir pernyataan tersebut sengaja digaungkan agar masyarakat menerima jika ada salah satu pasangan calon yang menang satu putaran.

“Ini yang saya takuti, kembali lagi, ini bukan menakut-nakuti atau mencurigai aparat dan lain-lain,” jelasnya.

“Cuma yang kita takut dengan digaungkannya terus satu putaran dan memang tujuannya adalah supaya masyarakat menerima salah satu pasangan calon menang satu putaran walaupun prosesnya mungkin juga karena ada ketidaknetralan aparat di situ.”

Meski demikian, ia mengaku pihaknya berharap hal itu tidak menjadi kenyataan dan agar aparat tetap netral.

FOTO: Kader Partai Demokrat Dr Abraham C Hutapea.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas