Tsamara Amany Sebut Pemilu 2024 Jadi Awal Menormalisasi Kaum Muda Duduki Posisi Strategis di Politik
Tsamara selaku politisi muda pun ikut senang dengan normalisasi itu. Menurutnya penempatan anak muda dalam posisi strategis di politik hal penting.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi muda, Tsamara Amany mengatakan Pemilu 2024 bisa jadi awal mula untuk menormalisasi kaum muda masuk dan duduki posisi strategis di bidang politik.
Normalisasi ini kata Tsamara telah dimulai dari dipilihnya Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Gibran Rakabuming Raka yang menjadi cawapres Prabowo Subianto, hingga Kaesang Pangarep yang menduduki posisi Ketua Umum PSI.
Baca juga: Pensiun Jelang Pemilu 2024, Yudo Margono Mengaku Bukan Pemilih Pemula: Kelas 2 SMA Sudah Nyoblos
"Aku sebenarnya senang, banyak anak muda. Sebenarnya bukan hanya Gibran dan Kaesang, ada mas Emil Dardak, Dito Ariotedjo. Orang-orang ini (kaum muda) penting untuk terus terlihat, kenapa karena kita menjadi menormalisasi anak-anak muda di panggung politik," kata Tsamara saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, di Kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Tsamara selaku politisi muda pun ikut senang dengan normalisasi tersebut. Apalagi menurutnya penempatan anak muda dalam posisi strategis di politik jadi hal penting.
Baca juga: Sikap Tsamara Amany di Pemilu 2024, Tegas Tak Dukung Partai Politik Manapun
Mengingat Indonesia juga akan menghadapi bonus demografi pada tahun 2030 di mana penduduknya akan didominasi oleh usia muda dan usia produktif.
Sehingga regenerasi di ranah politik juga perlu dilakukan, dan pemilu 2024 menjadi batu pijak dari permulaan tersebut.
"Aku merasa bahwa ini memang sebuah keharusan, dan konsekuensi yang natural dari makin banyaknya anak muda yang terjun ke politik, kan bonus demografi, dan pasti ada regenerasi," kata dia.
Mantan politisi PSI ini mengatakan tak terkejut dengan didapuknya Gibran yang masih berusia 36 tahun menjadi cawapres, dan adiknya Kaesang menjadi ketum PSI.
Sebab Gibran dipandang punya kiprah baik sebagai Walikota Solo, sedangkan nama Kaesang juga sering terdengar di telinga publik sebagai seorang konten kreator dan pengusaha.
Keduanya kerap terlihat dalam panggung publik, sehingga bukan hal aneh jika Gibran dan Kaesang menduduki posisi strategis di politik.
Baca juga: Tsamara Amany: Banyak Kecocokan Antara PSI dan Kaesang
"Aku nggak surprise karena menurut aku mereka orang yang sudah cukup terlihat di dalam panggung publik. Misalnya mas Gibran sudah jadi walikota, kita tahu kiprah mas Gibran di Solo. Mas Kaesang juga sering muncul sebagai konten kreator, usaha. Karena mereka sering muncul di panggung publik, aku nggak suprise," kata Tsamara.