Pimpinan Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta Serukan Pemilu 2024 Aman dan Damai
PW Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta menyerukan Pemilu 2024 berjalan aman, damai dan tanpa penyebaran berita bohong serta ujaran kebencian.
Penulis: Erik S
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Erik Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta menyerukan Pemilu 2024 berjalan aman, damai dan tanpa penyebaran berita bohong (hoaks) serta ujaran kebencian.
Saat ini tahapan Pemilu 2024 memasuki masa kampanye para calon presiden dan calon wakil presiden, termasuk calon anggota legislatif.
“Semua pihak berharap pemilu ini berjalan dengan lancar, aman, damai, tertib, dan sesuai dengan undang-undang. Karena Pemilu adalah instrumen sekaligus wujud nyata dari demokrasi di Indonesia,” ujar Ketua PW Muslimat NU DKI Jakarta, Hj. Hizbiyah Rochim, MA di Jakarta, Kamis (30/11/2023).
Hizbiyah menegakan, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI adalah pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat Indonesia yang sudah final.
Sementara tantangan masyarakat Indonesia ke depan adalah mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam demokrasi demi terwujudnya cita- cita nasional, yaitu masyarakat adil, makmur, cerdas dan disegani negara lainnya.
“Untuk merealisasikan cita-cita tersebut kita butuh pemimpin nasional yang berintegritas, bertanggung jawab, cakap, dan transparan menjalankan pemerintahan, serta didukung sepenuhnya oleh rakyat,” tandasnya.
“Karenanya pelaksanaan pemilu yang patut mendapat perhatian adalah netralitas dari semua aparatur negara, baik anggota TNI, Polri, hingga seluruh yang terlibat,” imbuhnya.
Hizbiyah memaparkan, sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama, Muslimat NU DKI Jakarta bersikap netral dalam pemilu, serta merumuskan pernyataan sikap tentang Pemilu 2024. Apalagi berdasarkan data Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI bahwa wilayah DKI Jakarta masuk dalam urutan pertama daerah rawan Pemilu.
“Maka seluruh anggota Muslimat NU DKI Jakarta harus ikut mendukung Pemilu yang aman, tertib, damai, berintegritas, tanpa hoaks, ujaran kebencian, politisasi SARA dan politik uang,” tandasnya.
Lebih lanjut Hizbiyah mengatakan, PW Muslimat NU DKI Jakarta mempersilakan para anggotanya untuk menentukan pilihannya menurut individu masing-masing dan tidak mengatasnamakan organisasi. Muslimat NU tidak mempunyai hak pilih, kecuali anggotanya atas nama individu masing-masing.
“PW Muslimat NU DKI Jakarta mempersilakan para anggotanya untuk mencalonkan diri masing-masing di semua tingkatan dan tidak mengatasnamakan organisasi. Muslimat NU memberi kesempatan yang sama kepada anggotanya untuk berkontestasi sesuai perundang- undangan dan peraturan organisasi,” paparnya.
Hizbiyah menuturkan, semua elemen masyarakat harus menyadari bahwa Pemilu merupakan hajat dan milik bersama untuk mewujudkan pemilu yang langsung, umum bebas rahasia, jujur dan adil. Oleh karena itu pesta demokrasi lima tahunan ini harus berlangsung sebagaimana azas dan ketentuannya, sehingga Pemilu yang berkualitas menghasilkan pimpinan atau wakil rakyat yang mampu membawa kesejahteraan dan kemajuan bangsa.
“Suasana damai dan kondusif juga harus dijaga oleh semua pihak karena masa kampanye bisa meningkatkan emosi dan eskalasi. Oleh karena itu penyelenggara Pemilu, peserta Pemilu, aparat dan masyarakat ikut menjaga tahapan pemilu agar berjalan dengan baik dan damai,” tegasnya.
Wakil Ketua PW Muslimat NU DKI Jakarta, Hj .Yayah Ruchyati menambahkan, untuk menekan kerawanan Pemilu 2024, setiap bulan pihaknya rutin menggelar pengajian atau pertemuan antar jamaah.
Baca juga: Di Hadapan Muslimat NU, Yenny Wahid: Saya Siap Bekerja untuk Negara
Dalam pertemuan tersebut disampaikan pentingnya Pemilu damai, tanpa ujaran kebencian dan penyebaran hoaks.
“Kami sampaikan secara getok tular bahwa Pemilu harus damai dan aman. Jangan ikut - ikutan menyebarkan hoaks dan fitnah. Kita doakan untuk bangsa dan negara yang terbaik,” tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.