Beri Peringatan, Kaesang Tegas Minta Ade Armando Hengkang dari PSI jika Tak Patuh
Kaesang Pangarep meminta Ade Armando dan kader PSI lainnya untuk keluar dari partai jika tidak patuh.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Para mahasiswa itu menyoroti agenda reformasi yang menurut mereka mandek hingga dugaan politik dinasti yang dijalankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan putranya, Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini menjadi cawapres.
Aksi demonstrasi itu dilakukan tanggal 29 November 2023 di Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
"Dalam aksi itu mahasiswa di Yogya menggunakan kaus Republik Rasa Kerajaan, ini ironis sekali karena mereka (mahasiswa) itu ada di wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti dan mereka diam saja," kata Ade.
Menurut Ade, UU Keistimewaan Yogyakarta inkonstitusional karena pemilihan Gubernur DIY didasarkan pada garis keturunan Sri Sultan Hamengku Buwono.
Baca juga: Ade Armando Singgung Politik Dinasti DIY, Dilaporkan ke Polda hingga Dipersilakan Kaesang Keluar PSI
Ade kemudian menyimpulkan dinasti politik turut muncul di Yogyakarta.
Selanjutnya, dia mempertanyakan keseriusan mahasiswa di Yogyakarta yang menentang politik.
"Anak-anak BEM ini harus tahu, dong, kalau mau melawan politik dinasti, ya, politik dinasti sesungguhnya adalah DIY. Gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu," sambung Ade.
Pernyataan Ade itu memunculkan polemik. Dia kemudian meminta maaf melalui video yang diunggah di akun X pribadinya pada Minggu, (3/12/2023).
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kaesang Tanggapi Soal Kontroversi Ade Armando : Yang Tidak Bisa Taat UUD Bisa Keluar dari PSI
(Tribunnews/Febri/Deni) (Surya.co.id/Fatimatuz Zuhro)