Kronologi Pria Lumajang Copot Stiker Caleg NasDem Berujung Somasi karena Dianggap Sebar Hoaks
Begini kronologi pria asal Lumajang yang disomasi caleg Partai NasDem usai mencopot stiker. Dia disomasi karena dianggap menyebar hoaks lewat video.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
2. Bahwa saudara membuat narasi yang bertendensi hoaks karena pada dasarnya tim sukses calon legislatif Partai NasDem karena pada faktanya tim telah meminta orangtua saudara untuk menjadi salah satu pemilih dan yang bersangkutan bersedia dengan dibuktikan menyerahkan data atau memberikan KTP beserta KK untuk didata secara sukarela;
3. Bahwa setelah dikonfirmasi oleh tim, saudara menyampaikan bahwa konten tersebut dibuat dengan sengaja dan dengan sadar bertujuan untuk memviralkan Partai NasDem;
4. Bahwa hingga surat ini dibuat, video viral dengan jumlah penonton lebih kurang 4 juta viewers dan belum dilakukan takedown terhadap konten tersebut;
5. Bahwa akibat dari perbuatan saudara ini, mengakibatkan kerugian bagi Partai NasDem karena menyebabkan pemberitaan negatif yang tidak berdasar akibat narasi yang keliru oleh saudara.
Baca juga: Elite NasDem Kritik Program Food Estate, Dinilai Bukan Sebuah Solusi
Usai ada somasi itu, Agus pun kembali membuat video klarifikasi terkait poin kedua somasi dari timses caleg NasDem itu yang menyebut sudah meminta izin orang tuanya untuk menempel stiker.
Dalam video yang diterima Tribunnews.com, ayah Agus menegaskan tidak tahu soal penempelan stiker tersebut.
"Nggak, saya nggak tahu siapa yang menempelkan. Orangnya juga saya nggak tahu," tuturnya.
Kendati demikian, ayah Agus mengakui memberikan KTP dan KK miliknya untuk dijanjikan diberi sembako.
"Ya karena dijanjikan sembako. Masak saya menolak rezeki," kata ayah Agus.
Namun, kata ayah Agus, janji sembako dari timses caleg NasDem itu belum diberikan.
"(Sembako) belum (diberikan)," tuturnya.
Timses yang Pasang Stiker Temui Agus, Minta Maaf secara Pribadi
Terpisah, timses yang menempel stiker caleg NasDem itu, Riko menyebut sudah meminta maaf kepada Agus karena melakukan penempelan tanpa seizin pemilik rumah.
Pertemuan itu, katanya, dilakukan pada Rabu malam kemarin di rumah Agus.