Prabowo-Gibran Diminta Bebaskan PPh Pekerja Fresh Graduate dan Sediakan KUR Bunga Nol Persen
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diminta membebaskan pajak penghasilan bagi pekerja yang baru lulus kuliah/sekolah.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diminta membebaskan pajak penghasilan bagi fresh graduate dan menyediakan kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga nol persen untuk pengusaha muda di Indonesia.
Rekomendasi itu disampaikan Ketua Koordinator Nasional Penerus Negeri, Pradana Indraputra. Relawan penerus negeri merupakan salah satu relawan pemuda yang mendukung Prabowo-Gibran.
Menurutnya, saat ini banyak anak muda yang mengeluhkan kesulitan mendapatkan pekerjaan. Salah satu alasannya karena mereka masih tidak berpengalaman dalam bekerja atau fresh graduate.
Karena itu, kata Pradana, usulan pembebasan pajak penghasilan bagi fresh graduate menjadi salah satu solusi. Perusahaan nantinya diminta membebaskan pada tiga bulan pertama saja.
"Para fresh graduate ini, kita ini baru lulus kuliah, mau nyari kerja kalah sama teman-teman yang lebih tua. Sedangkan fresh grade kita ini terus bertambah," ujar Pradana dalam konferensi pers di Hotel Arion Suites, Jakarta, Rabu (13/12/2023).
"Kami mengusulkan adanya bebas PPH 21 selama 3 bulan pertama aja. Jadi agar apa? agar menjadi insentif bagi perusahaan untuk mau memperkerjakan fresh graduate," kata dia.
Pihaknya jugamerekomendasikan agar adanya KUR dengan bunga 0 persen pada tahun pertama. Hal ini bertujuan agar anak muda bisa termotivasi untuk memiliki usaha.
"Entrepreneurship kita masih kalah dengan Malaysia dan Singapura. Jadi butuh banyak insentif untuk mengusulkan dan memberikan semangat kepada anak muda untuk mau jadi pengusaha. Kami mengusulkan adalah KUR dengan bunga 0 persen di tahun pertama aja," jelasnya.
Baca juga: Debat Panas Anies Vs Prabowo Soal Oposisi: Prabowo Menyentil, Mas Anies, Mas Anies. . .
Selain itu, Pradana juga mengusulkan adanya kartu diskon untuk pelajar, mahasiswa dalam transportasi publik. Di sisi lain, Ia juga menginginkan adanya bahasa isyarat masuk di dalam kurikulum SMA.
"Agar apa? kita harus semakin inklusif dengan teman-teman yang disabilitas. Jadi kami rasa, kami pun enggak ada yang bisa bahasa isyarat di sini. Tapi kami rasa kalau kami bisa menjadi satu jembatan yang baik bagi teman-teman disabilitas, kita harus jemput bola," katanya.
Yang terakhir, Ia mengusulkan adanya skema berbagi cuti melahirkan antara ayah dan ibu. Karena selama ini, ada sekumlah perusahaan yang ogah merekrut karyawan wanita karena persoalan cuti melahirkan.
"Kami mengusulkan ada lagi cuti hamil, jadi enggak hanya enggak hanya perempuan yang bisa cuti tapi laki-laki pun bisa cuti," katanya.
Baca juga: Imparsial: Soal Konflik Papua, Ganjar dan Anies Tawarkan Solusi Lebih Progresif Ketimbang Prabowo
Dalam acara itu, Prananda menyampaikan rekomendasi program prioritas itu kepada Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah dan Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko.
Menurut Burhanuddin, usulan yang disampaikan tersebut telah sesuai dengan Prabowo-Gibran. Dia bilang, pasangan calon nomor urut 2 itu juga ingin menciptakan lapangan kerja hingga merevitalisasi pendidikan.
Baca juga: Prabowo Tampil Emosional dan Meledak-ledak di Debat Capres, Hasto Meledek Gagal Tiru Jokowi
"Saya sudah membaca ini secara sepintas dan saya melihat banyak sekali kemiripan, banyak sekali hal yang sama dengan program-program yang ditulis oleh Prabowo Gibran, ya to," katanya.
Dia mengungkit program makan siang dan susu gratis untuk 82,9 juta penerima. Menurutnya, program itu nantinya membutuhkan 45.000 dapur yang harus dibangun dan berujung pembukaan lapangan kerja.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko Balas Ledekan Hasto: Prabowo Penerus Pak Jokowi, Bukan Penirunya
"Ada 45.000 dapur yang harus dibangun, bukankah itu lapangan kerja? Pak Prabowo mengatakan pada saya, kita rekrut sarjana-sarjana baru. Apakah itu bagian dari rencana untuk menciptakan lapangan pekerjaan?"
"Kita akan beli bahan-bahan makanan untuk anak-anak kita itu dari para petani lokal. Petani dalam pengertian yang sangat luas, itu juga membuka pekerjaan dan buka kegiatan bagi perekonomian lokal," tukasnya.