Silaturahmi, Gibran Dengar Masukan dari Ratusan Bu Nyai dari 13 Kabupaten
Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka melakukan silaturahmi dengan lebih kurang 125 orang Bu Nyai, yaitu Istri dari pengurus pondok pesantren
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka melakukan silaturahmi dengan lebih kurang 125 orang Bu Nyai, yaitu Istri dari pengurus pondok pesantren dan Majelis Taklim dari 13 Kabupaten di Hotel Aston Solo, Kamis (14/12). Silaturahmi tersebut selain bertujuan untuk mendengar masukan para Nyai terkait masalah keumatan.
“Terima kasih Bu Nyai sudah datang jauh-jauh ke Solo dan juga meminta para bu Nyai untuk tidak buru2 pulang, agar bisa menikmati banyak destinasi baru dan event di kota Solo,” ujar Gibran.
Dalam sambutannya, Gibran menyinggung soal terjadinya revolusi industri menuju 5.0, dimana para santri di Pondok Pesantren juga harus memiliki kemampuan dan kekuatan yang sama agar mampu bersaing dengan jenjang pendidikan umum. Walikota Solo ini berharap para Bu Nyai bisa sama-sama berusaha untuk meningkatkan kualitas SDM Pondok Pesantren agar mampu bersaing dalam memenuhi kebutuhan SDM unggul di Indonesia nanti.
"Setiap santri yang di pondok itu harus 5.0 (melek teknologi)," tutur Gibran.
Inisiator Forum Pengasuh Majelis Taklim, Arifatun Choiri Fauzi mengapresiasi kehadiran Gibran untuk bersilaturahmi dengan para Bu Nyai. Ia menegaskan, pertemuan tersebut adalah silaturahmi antara Nyai dengan Walikota Solo, dan bicara tentang pesantren tanpa ada agenda kampanye politik terkait Pemilihan Presiden.
Baca juga: Anies Bicara Fenomena Ordal Saat Debat Capres, Pengamat Singgung TGUPP Saat Gubernur DKI
Arifatun juga menyampaikan harapan Gibran agar para santri di Pondok Pesantren bisa setara dengan siswa lain pada umumnya. Hal-hal tersebut, kata dia, diapresiasi oleh para Bu Nyai.
"Bu Nyai juga menyampaikan beberapa hal kepada Mas Gibran, yakni terus semangat, ingat dengan masyarakat kecil, ibadahnya dan shodaqohnya jangan lupa, terus yang paling penting tadi adalah kita berdoa," tuturnya.
"Yang menjadi poin sentral, yang menjadi catatan bagus dari Ibu-ibu disini adalah bagaimana Mas Gibran ingin memprioritaskan santri-santri sekarang ini harusnya juga punya ketrampilan yang sama dengan yang berada di luar pesantren," Arifatun melanjutkan.
Acara silaturahmi teraebut kemudian ditutup dengan acara foto bersama dan pembacaan doa. Gibran juga berkesempatan melakukan swafoto dengan para Bu Nyai sebelum meninggalkan tempat. (*)