Survei Litbang Kompas: Mayoritas Pemilih Bimbang di Pilpres 2024, Paling Banyak di Jawa Tengah
Peneliti Litbang Kompas Bestian Nainggolan menyatakan, pemilih bimbang atau undecided voters paling banyak dijumpai di Jawa Tengah.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Nuryanti
"Daerah yang terbesar kebimbangannya itu ada di Jawa Tengah dengan angka 34 persen belum memutuskan apakah dia memilih siapa apakah dia menggunakan hak pilihnya, kemudian juga di daerah-daerah lain," katanya.
Kebanyakan dari kelompok bimbang ini, kata Nainggolan, merupakan bekas pemilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
"Karena ada perubahan, ada yang bimbang ada yang pindah."
"Saat pemilu lalu kita cermati memilih Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin, ini berubah konfigurasinya, 40-45 persen mereka memilih Ganjar Pranowo, nah sekarang jadi 23-25 persen. Mereka sisanya pergi ke Prabowo Subianto."
"Ada juga yang masih bimbang para pemilih dari Pak Jokowi dan Ma'ruf," katanya.
Kebanyakan dari kelompok ini merupakan generasi tua dalam rentang usia 42-55 tahun yang sebagian besar masuk ke dalam generasi X.
"Faktor usia, generasi x yang berusia 42-55 tahun sebanyak 35,7 persen masih bimbang," kata Nainggolan.
Nainggolan mengatakan, mayoritas kelompok ini merupakan kalangan perempuan, mencapai 54,2 persen.
"Dari faktor karakteristik pemilihnya, kalangan perempuan lebih besar yang bimbang dibanding yang sudah menetapkan," katanya.
Pengamat: Undecided Voters Lari ke Kubu Ganjar atau Anies
Pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menilai debat capres menjadi salah satu cara raih suara pemilih bimbang di Pilpres 2024.
Dikatakan Ray, suara undecided voters tersebut tak akan lari ke pasangan Prabowo-Gibran, melainkan Anies-Muhaimin Iskandar atau Ganjar-Mahfud.
"Debat ini peluang bagi semua kandidat untuk meraih suara tambahan. Pertanyaannya kira-kira kemana suara undecided voters pasca debat," kata Ray kepada Tribunnews.com, Rabu (13/12/2023).
Ray menilai suara pemilih bimbang akan beralih ke Anies-Muhaimin atau Ganjar-Mahfud.
Ia meyakini paslon Prabowo-Gibran tidak bisa lagi mendapatkan suara dari undecided voters.
"Kalau kita baca yang sekarang ini umumnya pemilik Prabowo-Gibran adalah pemilih Pak Jokowi yang puas, tetapi tidak cocok dengan Prabowo-Gibran," kata Ray.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Rahmat Fajar Nugraha)