Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ikuti Kirab Budaya Nitilaku UGM, Ganjar Kenakan Pakaian Adat Dayak

Nitilaku merupakan peringatan menyambut Dies Natalis ke-74 dari kampus berjuluk Kampus Biru tersebut.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ikuti Kirab Budaya Nitilaku UGM, Ganjar Kenakan Pakaian Adat Dayak
Ist
Ganjar Pranowo mengikuti kirab budaya Nitilaku di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Minggu (17/12/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, mengenakan pakaian adat Dayak saat mengikuti kirab budaya Nitilaku di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Minggu (17/12/2023).

Nitilaku merupakan peringatan menyambut Dies Natalis ke-74 dari kampus berjuluk Kampus Biru tersebut.

Nitilaku tahun ini pun mengambil tema Kenduri Kebangsaan Merajut Tenun Ke-Indonesiaan.

Ganjar mengungkapkan alasannya mengenakan pakaian adat Dayak untuk menunjukkan keberagaman kebudayaan Nusantara.

Ganjar juga menyebut dipilihnya pakaian Dayak lantaran baru mengunjungi Kalimantan beberapa waktu lalu.

Capres berambut putih itu tampak nyentrik mengenakan vest hitam motif Dayak, topi khas Dayak dan celana krem dengan sneakers hitam putih.

"Ini baju Dayak. Karena saya punya banyak sekali (baju adat) kan harus dipakai satu, karena kemarin pas dari Kalimantan. Lihat, panjang," ujar Ganjar di UGM.

Berita Rekomendasi

Ganjar menambahkan, banyak pakaian adat yang digunakan saat Nitilaku menggambarkan betapa kayanya budaya Indonesia.

"Temanya jadul dan baju adat, Nusantara. Baju adat Nusantara. Ini ada dari Madura, ini Cirebon, ini dari NTT, ini dari Tapanuli," jelas Ganjar.

Pada kesempatan itu, Ganjar turut menyampaikan pentingnya acara Nitilaku UGM untuk mengingatkan masyarakat akan nilai sejarah dan ajaran para guru dan leluhur.

Nitilaku, kata Ganjar, juga menjadi ajang penegasan bahwa sinergitas antara kampus, keraton dan kampung akan terus berjalan beriringan untuk memanfaatkan potensi yang ada.

"Selalu ingat sejarah, selalu ingat pesan guru-guru kita karena kita pernah belajar di sini. Yang unik di sini itu kampus itu bersatu dengan kampung dan itu dimulai dari keraton. Jadi kita tidak pernah melupakan sejarah kita biar kita menjadi orang yang belajar untuk selalu bijaksana," kata Ganjar.

Lebih lanjut Siti Uswatun, peserta Nitilaku dari Fakultas Kehutanan UGM menyampaikan kesenangannya atas keikutsertaan Ganjar di Nitilaku 2023.

"Ya senang, kebetulan ada Pak Ganjar juga di sini sebagai Ketua KAGAMA di UGM," ucap Uswatun.

Uswatun sendiri tampak mengenakan pakaian yang didesain khusus menyerupai garuda. Dia menilai, garuda merupakan lambang negara Indonesia yang kokoh dan gagah.

Dia juga menyerukan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa yang harus tetap dijaga oleh seluruh rakyat Indonesia.

Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, mengenakan pakaian adat Dayak saat mengikuti kirab budaya Nitilaku di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Minggu (17/12/2023).
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, mengenakan pakaian adat Dayak saat mengikuti kirab budaya Nitilaku di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Minggu (17/12/2023). (Dokumentasi tim media Ganjar-Mahfud)

"Saya pakai garuda jelas karena gagah ya, biar Indonesia tetap gagah perkasa, UGM juga tetap maju. Kemudian walaupun kita berbeda-beda tapi tetap satu Bhinneka Tunggal Ika," jelas Uswatun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas