Pernyataan Prabowo soal 'Ndasmu Etik' Dinilai Tak Perlu Dibesar-besarkan dan Digoreng
Indonesia itu, lanjut dia, pemilu pasti ada beda pilihan. Tetapi soal persahabatan, persaudaraan sesama bangsa Indonesia tetap harus dijunjung tinggi.
Penulis: Reza Deni
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya video pernyataan ndasmu etik' capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang diduga dialamatkan ke capres nomor urut 1 Anies Baswedan, menuai beragam reaksi.
Terlepas itu, relawan capres cawapres Prabowo-Gibran mengingatkan tentang pemilu damai sehingga masalah tersebut diharapkan tidak dibesar-besarkan dan 'digoreng' menurut pemikiran masing-masing.
"Kita semua bersepakat untuk melangsungkan pemilu damai dan riang gembira. Maka tidak perlu berlebihan dalam menanggapinya," ujar Sekretaris Nasional PERAN 02 (Pemuda Prabowo-Gibran) Nailil Ghufron dalam keterangannya, Minggu (17/12/2023).
Nailil mengingatkan, kondisi yang baik dan tak sepanas ketika Pemilu 2019 lalu ini, harus dipertahankan. Sehingga polarisasi pilihan yang nantinya muncul, bukan lagi menjadi polarisasi sikap.
Indonesia itu, lanjut dia, pemilu pasti ada beda pilihan. Tetapi soal persahabatan, persaudaraan sesama bangsa Indonesia tetap harus dijunjung tinggi.
"Pemilu itu kan sementara, kalau Indonesia itu selamanya," tuturnya.
Ia meyakini ucapan Prabowo itu murni hanya untuk membuat suasana konsolidasi lebih gayeng.
Bukan bermaksud menghina dan bukan untuk memprovokasi suasana damai yang ada.
Kondisi itu bisa dibuktikan dengan video rekaman yang utuh. Sebab, Prabowo melanjutkan sambutannya dengan kalimat menginginkan pemilu baik-baik dan rukun.
"Saya ingin baik-baik. Aku ingin rukun. Aku ingin mari kita maju, untuk rakyat, ya kan," ujarnya menitrukan pernyataan Prabowo di video.
Baca juga: Ditemani AHY dan Cucu Soekarno, Prabowo Tertunduk saat Ziarah ke Makam Bung Karno
Apalagi hubungan Prabowo dengan dua capres-cawapres lainnya, AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) dan Ganjar-Mahfud adalah bersahabat .
"Dengan hubungan yang positif itu, maka tidak mungkin ada suasana panas yang sengaja dipantik, tetapi justru untuk menjaga koridor kader-kader internal partai," kata dia.
Ia mengajak mengajak para timses untuk kembali fokus pada visi misi capres-cawapres yang dibawa masing-masing untuk Indonesia lebih baik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.