Anies Bertekad Wujudkan Revolusi Agromaritim, Beberkan Lima Pilar Utama Capai Kemandirian Pangan
Menurut Anies, dalam mewujudkan revolusi agromaritim, dia ingin melakukan perubahan secara menyeluruh di seluruh sektor agromaritim.
Editor: Muhammad Zulfikar
“Dari agromaritim konvensional menjadi agromaritim yang berkelanjutan. Hampir semua desa nelayan adalah desa yang miskin. Kalau di desa, penerima bansos adalah orang yang punya profesi petani, nelayan. Tapi mereka tidak bisa menghidupi dirinya dari profesinya,” ungkap Anies.
Selama ini di Indonesia, ujar Anies, kemiskinan didekati sebagai masalah sosial. Karena itu, diselesaikan lewat Kementerian Sosial.
“Di sisi lain, kalau kita selesaikan sebagai masalah ekonomi, maka kebijakan tata niaganya diperbaiki, sehingga pelaku-pelaku ekonomi yang pendapatannya kurang mereka bisa meningkat. Sehingga mereka tidak terus menjadi penerima bansos. Ini pendekatannya berbeda. Mau kita lihat sebagai masalah sosial atau masalah ekonomi,” ucapnya.
Harga Pangan yang Timpang
Menurut Anies, tanpa ada keseriusan untuk menangani soal keadilan, maka persatuan itu sulit dijaga. Persatuan dalam ketimpangan itu sulit ditemukan.
“Terjadi kesetaraan, terjadi keadilan. Dari situ muncul persatuan. Persatuan yang sebenarnya. Ada persatuan tapi semu, dengan dijaga angkatan bersenjata. Itu pernah kita rasakan dulu pada zaman Orde Baru,” ujar Anies.
Tantangan dan yang menjadi concern kita, ujar Anies adalah harga pangan yang timpang dan tak terjangkau.
“Kemudian petani dan nelayan yang belum sejahtera, kerentanan pangan akibat ketergantungan pada impor, tantangan global karena ada krisis iklim, ada kenyataan bahwa petani kita mayoritas berusia di atas 43 tahun, lalu kenaikan harga pangan,” katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, lebih dari separuh pengeluaran masyarakat di Indonesia adalah untuk pengeluaran pangan.
“Kita berhadapan dengan kenyataan, penduduk bertambah lahan pertanian berkurang. Tantangan ini semua untuk mewujudkan revolusi agromaritim. Di antara tiga pasang calon presiden, visi misi yang menyebutkan diksi (pilihan kata, red) agromaritim hanya visi misi calon presiden nomor satu,” terang Anies.
Baca juga: Kampanye di Mataram, Anies Sebut KPK Kini Lunglai, Janji Kembalikan Marwah Berantas Korupsi
Menurut Anies, dalam bayangannya, Indonesia menjadi negara maju itu kriterianya bukan industri, bukan advance modern.
“Tapi apabila kita bisa menyebut diri kita a learning nation. Kalau kita bisa menyebut diri kita bangsa pembelajar, maka kita sampai pada era maju,” katanya.