Jelang Debat Kedua Cawapres, Ryano Unggulkan Pertumbuhan Ekonomi Kota Solo
Ryano Panjaitan menyebut, Cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka lebih jago di antara Cawapres lainnya
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Debat kedua Pilpres 2024 berlangsung pada Jumat (22/12/2023).
Satu di antara yang didiskusikan para calon wakil presiden (Cawapres) adalah perihal perkonomian.
Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda (Fanta) Prabowo-Gibran, Ryano Panjaitan menyebut, Cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka lebih jago di antara Cawapres lainnya.
Kata dia, hal itu terbukti dari pertumbuhan ekonomi Kota Solo lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan nasional.
Baca juga: Debat Capres-cawapres Bakal Ada Podium, TPN dan Timnas AMIN Kompak Tak Masalah
“Sekarang 6,25 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang 5,3 persen. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah yang cuma 5,3 persen, DKI Cuma 5,2 persen,” ungkap Ryano, Rabu (20/12/2023).
Atas dasar rekam jejak itu, lanjutnya, muncul spekulasi publik bahwa Gibran akan mengungguli dua pesaingnya dalam debat mengenai isu-isu ekonomi.
Menanggapi hal tersebut, Mahfud MD menyampaikan, mungkin saja Wali Kota Surakarta itu lebih kompeten dibandingkan dirinya.
Hal ini disampaikan Mahfud dalam konferensi pers seusai berdiskusi dengan komunitas diaspora Nusa Tenggara Timur (NTT) Se-Jabodetabek di Rumah Aspirasi Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat.
Mulanya Mahfud mengaku tidak tahu bagaimana persiapan Gibran Rakabuming dalam menghadapi debat cawapres pada Jumat mendatang.
“Nggak tahu saya. Pokoknya saya siap dan nggak harus tahu dia sosok yang bagaimana,” ungkap Mahfud.
Lantas ditanya wartawan, Gibran mempunyai keunggulan tersendiri dalam bidang ekonomi dibandingkan Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar, eks Ketua MK itu menjawabnya enteng.
“Ya mungkin, mungkin aja,” jawab Mahfud.
Janji Cawapres untuk Sektor Ekonomi
Capres dan cawapres nomor urut 1 mengusung ide "pemerataan ekonomi" dalam visi dan misinya.
Untuk mencapai itu beberapa langkah yang ditempuh yakni mewujudkan alokasi APBN yang lebih mencerminkan upaya mengurangi kemiskinan dan ketimpangan ekonomi.
Kemudian melakukan reformasi kebijakan untuk memungkinkan para pekerja informal mendapatkan akses kredit dari lembaga keuangan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.