Ini Filosofi & Makna Ti'i Langga, Topi Tradisional Orang Rote yang Dipakai Ganjar di Debat Cawapres
Ganjar Pranowo tampak hadir dengan mengenakan baju khas Pulau Rote, NTT.
Editor: Malvyandie Haryadi
Permintaan itu dituturkan berupa ha'ituadoonfofelifiinleo kea tana ma so'do don leohailida, artinya ambil daun lontar dan anyam seperti cangkang kura-kura dan seperti sayap ikan pari.
Selanjutnya, mereka mengambil topi itu dan menaruhnya sebagai pelindung kepala (ti'i) kepala (langga).
Fungsi Ti'i Langga
Umumnya, pria Rote menggunakan topi ini sebagai aksesoris pakaian tradisional.
Adakalanya, topi digunakan saat acara tertentu, seperti menarikan tarian tradisional atau saat upacara pernikahan sebagai penerima tamu.
Kaum perempuan juga menggunakan ti'i langga saat acara tertentu, seperti acara tarian bersama laki-laki dan perempuan.
Selain itu, ti'i langga juga digunakan sebagai hiasan dinding rumah.
Ti'i langga yang digunakan sebagai hiasan dinding memiliki makna berupa jumlah anak perempuan yang sudah menikah ditandai dengan topi yang tergantung di dinding.
Namun tidak selamanya bermakna seperti itu, karena setiap orang di Pulau Rote ingin memiliki topi ini.
Setiap, ti'i langga dibuat untuk melambangkan ciri khas Rote yang berjiwa pemimpin.
Secara umum, ti'i langga memiliki makna keperkasaan dan kehormatan seorang laki-laki Rote.
Setiap orang yang mengenakan ti'i langga dapat menonjolkan kepemimpinannya yang dapat menyatukan, menjaga rahasia, menghormati, dan melindungi masyarakat Rote.
Sebagai informasi, Mahfud MD bersama dua cawapres lainnya yakni Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Gibran Rakabuming Raka akan melakukan debat alias adu gagasan sebagai calon pemimpin pada, Jumat (22/12/2023) malam.
Adapun tema dalam debat malam ini yakni Ekonomi Kerakyatan, Ekonomi Digital, Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN/APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.