Pengamat Nilai Pertanyaan Gibran Soal Carbon Capture Storage dan SGIE Kurangi Kualitas Debat Pilpres
Ray Rangkuti menilai pertanyaan cawapres Gibran Rakabuming Raka terkait Carbon Capture Storage dan SGIE mengurangi kualitas Debat Pilpres 2024.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menilai pertanyaan cawapres Gibran Rakabuming Raka terkait Carbon Capture Storage dan SGIE mengurangi kualitas Debat Pilpres 2024.
Diketahui pada debat cawapres Jumat malam, Gibran menanyakan terkait carbon capture and storage kepada Mahfud MD.
Padahal pertanyaan tersebut tidak relevan karena di luar tema debat.
Tak hanya itu, Gibran juga bertanya kepada cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin soal SGIE tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Akhirnya perdebatan berpusat pada singkatan kata SGIE, bukan pada subtansi pertanyaan ekonomi halal dunia.
Baca juga: Gibran Dituding Mainkan Jebakan Tak Rasional ke Gus Imin Lewat SGIE
"Pertanyaan tricky model Gibran akan dapat mengurangi bobot etik dan kualitas debat penting seperti cawapres ini. Akhirnya yang muncul bukan pemahaman dan kekuatan argumen, tapi olok-olok," kata Ray Rangkuti saat dihubungi, Sabtu (23/12/2023).
Atas hal itu, ia menilai pada debat berikutnya model pertanyaan tricky seperti itu sebaiknya dihindari.
Sebab, jika terus dilakukan, akhirnya kita hanya menyaksikan perlombaan cerdas cermat, hapalan istilah, bukan debat visioner.
Baca juga: Diungkit Gibran Saat Debat, Foto Cak Imin Potong Tumpeng Bareng Kader PKB di IKN Viral di Medsos
"Semua capres atau cawapres akan berlomba menanyakan sesuatu yang tricky. Menanyakan pasal, hari apa, istilah ini dan itu, dan sebagainya," jelasnya.
Ray Rangkuti meminta semua pihak untuk menjaga kualitas debat capres-cawapres dengan sehormat-hormatnya.
"Jangan sampai ia jatuh jadi sekedar lomba cerdas cermat," tegasnya.