Program Capres-Cawapres untuk Kesetaraan Pendidikan, Harus Ada Afirmasi
Selain isu ekonomi, sektor pendidikan menjadi sasaran pasangan Capres dan Cawapres dalam kampanye Pilpres 2024
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Selain isu ekonomi, sektor pendidikan menjadi sasaran pasangan Capres dan Cawapres dalam kampanye Pilpres 2024.
Kesetaraan pendidikan menjadi misi menantang berhadapan dengan persebaran daerah yang luas di Indonesia.
Dalam hal ini, untuk mencapai kesetaraan pendidikan, dibutuhkan program afirmasi.
Cawapres nomor 3 Mahfud MD menekankan pentingnya program afirmasi untuk mencapai kesetaraan pendidikan di Tanah Air.
Baca juga: Paparkan Gagasan Layaknya Jokowi, Gibran Sebut Akan Maksimalkan Bonus Demografi
“Kalau dalam ilmu konstitusi itu, ketidaksetaraan itu, untuk mencapai kesetaraan harus dilakukan afirmasi. Afirmasi itu artinya perlakuan tidak adil agar menjadi adil," kata Mahfud belum lama ini.
Menurut Mahfud, daerah-daerah tertentu harus diperlakukan secara khusus, termasuk dari segi pembiayaan, agar kualitas pendidikannya setara dengan daerah-daerah lain.
Misalnya, pembiayaan untuk pendidikan di daerah-daerah di NTT harus berbeda dengan pembiayaan untuk daerah-daerah di Pulau Jawa.
“Misalnya kalau berlaku adil ya manusia di Jawa lebih banyak anggarannya harus lebih banyak dari NTT. Itu adil namanya,” ujar Mahfud.
“Tapi kalau afirmasi, tidak. Ini yang orangnya sedikit harus disuntik dengan pembiayaan yang lebih besar dan beri fasilitas yang lebih besar. Itu namanya afirmasi.”
Peningkatan kualitas pendidikan menjadi salah satu fokus utama pasangan Ganjar-Mahfud.
Kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan akan diperjuangkan, termasuk tenaga guru di luar dunia pendidikan formal.
Misi 3 Cawapres
Para calon wakil presiden (cawapres) memaparkan masing-masing gagasannya di akhir debat pada Jumat (22/12/2023).
Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menggagas soal slepetnomic di akhir debat.