Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anies & Prabowo Unggul di Survei Indikator Soal Debat Perdana tapi Ada Catatan dari Ketua Persepi

Sekitar 35,5% responden di antaranya menganggap capres nomor urut 1 Anies Baswedan tampil paling baik dalam debat tersebut.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Anies & Prabowo Unggul di Survei Indikator Soal Debat Perdana tapi Ada Catatan dari Ketua Persepi
Wartakotalive/ist
Ilustrasi - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia meirilis hasil survei telepon terbarunya terkait persepsi publik atas debat perdana calon presiden (capres). 

Philips menyoroti perihal cara dua cara yang digunakan dalam survei untuk mendapatkan sampel yakni RDD dan DS.

Selain itu, ia juga menyoroti terdapat kurang lebih 17% populasi survei yang tidak punya telepon.

"Tetapi, mungkin pertanyaannya adalah bagaimana menghitung error dari dua metode generating sampling ini? Karena di catatan yang disampaikan Prof Burhan, errornya dituliskan assuming simple random sampling," kata Philips.

"Padahal mungkin ini ada error bertingkat kayaknya. Tapi saya hanya bertanya, mungkin perlu jadi diskusi panjang juga di kalangan method enthusiast. Mungkin ada efek matematisnya," sambung dia.

Selanjutnya, Philips menyoroti terkait urut-urutan atau sequence pertanyaan survei.

Karena survei tersebut merupakan survei persepsi publik, kata dia, maka akan ada aspek psikologis terlibat di dalamnya.

"Karena pertanyaan tentang elektabilitas, kalau lihat urutan slide, misalnya kalau ada pemilu hari ini anda akan pilih siapa? Itu ditanyakan sebelum pertanyaan tentang debat," kata dia.

Berita Rekomendasi

"Jadi, jangan-jangan kalau sequencenya dibalik, tanya tentang debatnya dulu, lalu ditanya kalau ada pemilu hari ini, anda akan pilih siapa, mungkin bisa lain (hasilnya). Karena dalam proses pertanyaan, dia sudah memikirkan lagi tentang debatnya," sambung dia.

Menurut Philips, ada kemungkinan ketika urutan pertanyaan dalam survei dibuat berbeda maka hasilnya juga akan berbeda.

"Karena kalau dia ditanya duluan, itu pre disposisi kan, sebelum ditanya tentang debat, ditanya kalau ada pemilu hari ini anda akan pilih siapa. Sehingga tidak ada proses kognitif ketika menjawab. Saya tidak tahu bagaimana teman-teman di Indikator melakukan sequencing," kata dia.

"Saya kira juga, banyak studinya, sequencing pertanyaan itu mungkin ada impactnya terhadap bagaimana responden menjawab pertanyaan-pertanyaan," sambung dia.

Ia pun mempertanyakan perihal ada atau tidaknha pertanyaan tentang kemantapan pilihan.

Pertanyaan tersebut, kata Philips, misalnya setelah debat ini, apakah anda sudah mantap dengan pilihan anda? Atau anda akan berubah dan lain-lain?

Biasanya, kata dia, dalam pertanyaan terkait debat pertanyaan-pertanyaan tersebut akan muncul.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas