TKN Prabowo-Gibran Sebut "Samsul" Bukan Asam Sulfat Tapi Artinya Semakin Sulit Disusul
Arief pun menyinggung serangan 'samsul' yang diarahkan kepada Gibran tidak berdampak terhadap elektabilitas paslon nomor urut 2 tersebut.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komandan TKN Pemilih Muda (Fanta) Prabowo-Gibran, Arief Rosyid menanggapi hasil survei pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang masih menduduki urutan pertama pasca debat yang digelar KPU.
Arief pun menyinggung serangan 'samsul' yang diarahkan kepada Gibran tidak berdampak terhadap elektabilitas paslon nomor urut 2 tersebut.
Sebab hasil survei menunjukkan temuan yang sebaliknya.
Arief kemudian menyindir 'samsul' yang terus digelorakan lawan politiknya bukanlah Gibran salah ucap Asam Folat menjadi Asam Sulfat.
Baca juga: Viral Spanduk Tolak Cawapres Asam Sulfat Bertebaran di Medan, Gerindra: Makin Diejek, Makin Melejit
Akan tetapi, Samsul yang dimaksudkan adalah semakin sulit disusul.
"Samsul itu semakin sulit disusul. Iya kan beda 2 tali lipat sekarang kan kita sudah 40 sekian yang lain baru 20 persen kan. Jadi terima kasih banyak ya buat Mas Masinton bilang sampul Samsul ya memang semakin sulit disusul," ucap Arief saat dikonfirmasi, Jumat (29/12/2023).
Di sisi lain, Arief mengaku bersyukur hasil survei menunjukkan tetap adanya trend positif dari elektabilitas Prabowo-Gibran.
Dia menyebut dukungan kepada jagoannya itu semakin besar di daerah.
"Kita tiap hari selalu tuh datang keliling dan konsolidasi ke daerah-daerah dan memang atmosfernya sih jauh berbeda dibanding awal-awal ya, apalagi pasca debat Mas Gibran kemarin," katanya.
"Jadi kita merasakan betul yang muda-muda itu jauh lebih rasional itu mereka itu menyadari bahwa dulu kan banyak keraguan soal Mas Gibran ya dianggap irit dan lain-lain, tapi belakangan setelah Mas Gibran debat sukses akhirnya menganggap Mas Gibran ini adalah representasi anak muda," sambungnya.
Akan tetapi, Arief menyatakan pihaknya tidak mau jumawa melihat temuan hasil survei tersebut.
Dia bilang pihaknya akan terus bekerja keras untuk memenangkan Prabowo-Gibran.
"Kita diingatkan Mas Gibran sama Pak Prabowo bahwa kita nggak boleh jumawa. Kita nggak boleh berhenti dengan survei-survei yang bagus sekarang, tapi justru itu yang kita gas lagi gitu bahwa apa yang kita temukan di daerah ini yang cerminan hasil survei itu pula yang kita harus benar-benar pastikan kemenangan satu putaran itu di depan mata," tukasnya.
Sebelumnya, Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD mengaku tak percaya dengan hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS), yang menempatkannya di urutan terakhir.
Diketahui, berdasarkan survei CSIS, pasangan calon (paslon) Ganjar Pranowo - Mahfud menempati urutan buncit, dengan elektabilitas yang hanya mencapai 19,4 persen.
"Saya enggak percaya sama sekali," kata Mahfud seperti dilansir Kompas.com saat mendatangi Pondok Pesantren Al-Khoziny, Desa Siwalanpanji, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (28/12/2023).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) itu menyebut, CSIS sempat meramal Joko Widodo (Jokowi) kalah di pemilihan presiden (Pilpres).
Akan tetapi, hal tersebut ternyata salah.
"CSIS dulu itu kan pernah meramal Pak Jokowi kalah. Dua minggu sebelum Pilpres sudah ada berita berdasarkan hasil survei CSIS Jokowi game over, tapi salah total," jelasnya.
Oleh karena itu, Mahfud lebih berpegang pada hasil survei yang dikeluarkan oleh Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, sebagai rujukan informasi mengenai elektabilitasnya.
"Enggak apa-apa, kita punya survei sendiri. (Survei CSIS) itu hanya untuk menekan psikologis saja, untuk menakut-nakuti orang," ujarnya.
Survei CSIS
Lembaga survei CSIS merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas calon presiden dan wakil presiden 2024.
Pasangan capres - cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming memiliki elektabilitas tertinggi, yakni 43,7 persen.
Disusul kemudian oleh paslon nomor urut 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dengan 26,1 persen dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD dengan 19,4 persen.
Dalam survei kali ini, sebanyak 6,4 persen responden belum menentukan pilihan. Sementara 4,5 persen tidak menjawab.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes mengatakan, Prabowo - Gibran dan Anies - Muhaimin bersaing ketat di wilayah Sumatera dan Jakarta - Banten.
“Kalau kita breakdown berdasarkan zona, memang menunjukkan di wilayah Sumatera itu pasangan 01 dan 02 masih bersaing ketat,” kata Arya dalam konferensi pers secara daring, Rabu (27/12/2023).