Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Imbau Paslon Tahan Diri dan Tidak Gunakan Diksi Kasar

Semua paslon harus fokus merebut hati pemilih dengan cara menyampaikan rekam jejak, narasi atau gagasannya.

Editor: Erik S
zoom-in Pengamat Imbau Paslon Tahan Diri dan Tidak Gunakan Diksi Kasar
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan bersama calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat calon presiden Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat ketiga Pemilu 2024 diikuti tiga capres dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan internasional, dan Geopolitik. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pengamat Kebijakan publik, Nur Iswan mengimbau semua paslon presiden dan wakil presiden dan para pendukungnya menahan diri, dengan menghindari penggunaan kata kasar atau kurang tepat.

Harapan dan permintaan itu, kata Nur Iswan, dalam rangka menjaga kondusivitas dan kesehatan berdemokrasi di tanah air jelang pencoblosan Pilpres 2024.

“Diksi kata yang kasar seperti bodoh, goblok, bacot, dan bangsat hendaknya tidak dipergunakan. Terlebih lagi jangan sampai diucapkan oleh paslon atau tokoh dari semua kubu,” tegasnya saat dimintai pendapatnya mengenai ucapan kata ‘bodoh’ oleh Capres 02 di Riau (09/01/24).

Baca juga: Usai Debat Kedua Capres, Elektablitas Prabowo-Gibran Diyakini Naik di Atas 50 Persen

Nur Iswan menyesalkan dan menyayangkan apabila ada paslon, tokoh pendukung atau Timses yang tidak bisa menahan diri dan mengeluarkan kata tidak senonoh.

“Hati tidak boleh panas. Hati tidak boleh didikte oleh kejengkelan dan kemarahan yang berkepanjangan. Pikiran tetap harus jernih. Pemimpin kan harus bisa mengelola emosi dan perasaan.” Kata alumni School of Public Policy and Administration, Carleton University ini.

Lebih lanjut Nur Iswan menyampaikan, semua paslon harus fokus merebut hati pemilih dengan cara menyampaikan rekam jejak, narasi atau gagasannya.

“Semua paslon kan pasti punya gagasan. Jangan malah menyerang dengan diksi kata yang kasar. Itu malah bisa menghilangkan respek dan simpati pemilih, bukan?”imbuhnya.

Berita Rekomendasi

Pernyataan yang dianggap kurang tepat itu, disampaikan Capres 02 Prabowo Subianto pada acara Konsolidasi Relawan Prabowo-Gibran di GOR Remaja, Riau (09/01/24).

“Semua kan putra bangsa. Kompetisi politik memang kadang-kadang keras. Tapi pemimpin harus dingin, dewasa dan matang serta menjaga kesantunan dalam komunikasi publiknya,” tandasnya.

Prabowo Berbesar Hati Terima Olok-olok

Prabowo Subianto mengungkapkan, berkat ajaran para kiai yang selalu diingatnya, ia berbesar hati dalam menerima olok-olok yang ditujukan padanya belakangan ini. 

Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo saat menghadiri Konsolidasi Relawan Prabowo-Gibran Provinsi Riau di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Selasa (9/1/2024).

Baca juga: Anies Dilaporkan & Dituding Fitnah Soal Lahan Prabowo, Bagaimana dengan Umpatan dari Capres 02?

Prabowo mengatakan apabila mendapat hinaan, akan menyerahkannya kepada Allah SWT. 

"Saya mendapat ajaran-ajaran dari ustadz-uztadz, kiai-kiai, dan guru-guru saya, kalau engkau dihina, engkau diejek, engkau difitnah, kembali ke Yang Mahakuasa," kata Prabowo. 

Di hadapan ribuan relawan, Prabowo mangaku tidak pernah meragukan masyarakat. Menurut dia, hati rakyat pasti bisa menilai dan merasakan siapa orang yang memiliki niat baik atau buruk. 

"Saya percaya yang benar itu benar, yang salah itu salah, yang jahat itu jahat. Saya terus di jalan yang benar, saya tidak ragu-ragu," tegas dia. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas