Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cegah KDRT, Atikoh Ganjar Harap Ada Kader Pendamping Keluarga

Siti Atikoh Suprianti mengatakan, dirinya memiliki perhatian terhadap isu-isu terkait kelompok rentan.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Cegah KDRT, Atikoh Ganjar Harap Ada Kader Pendamping Keluarga
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Istri calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti, mengawali kampanye hari kedua di Lampung dengan senam bersama ibu-ibu. (Fersianus Waku) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Istri calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti mengatakan, dirinya memiliki perhatian terhadap isu-isu terkait kelompok rentan.

Hal ini disampaikan Atikoh seusai bersilaturahmi dengan pimpinan partai pengusung Ganjar-Mahfud dan meresmikan pasar murah di depan Kantor DPC PDIP Kota Metro, Karangrejo, Lampung, Rabu (10/1/2024).

Silaturahmi itu juga dihadiri sekitar ratusan ibu-ibu.

"Kalau saya secara pribadi memang sangat concern dalam isu-isu yang terkait dengan kelompok rentan termasuk kelompok perempuan, anak, kemudian lansia (lanjut usia) dan salah satunya adalah kelompok yang termarjinalkan," kata Atikoh di lokasi.

Atikoh mengajak para ibu-ibu pentingnya melakukan pencegahan terkait segala bentuk tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) maupun bullying.

Baca juga: Dihadiri Atikoh, Kaukus Perempuan Nahdliyin di Lampung Nyatakan Dukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024

Karenanya, dia mewacanakan adanya kader pendamping keluarga untuk melindungi segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.

Berita Rekomendasi

"Tentu ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita. Jadi harapannya ada di kemudian hari di seluruh Indonesia itu ada kader pendamping keluarga," ucap Atikoh.

Sehingga, kata Atikoh, para pendamping bisa menjadi rujukan untuk melaporkan kepada pihak berwajib bila terjadi KDRT dan segala bentuk tindakan kekerasan lainnya.

Baca juga: Dihadiri Atikoh, Kaukus Perempuan Nahdliyin di Lampung Nyatakan Dukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024

"Karena biasanya terutama masyarakat-masyarakat yang tradisional mereka tidak tahu mau melapornya kemana. Kan kalau untuk kasus-kasus yang besar tentu harus masuk ranahnya dari penegak hukum," tuturnya.

Tak hanya di situ, Atikoh menyebut bahwa peran pendamping juga sangat penting untuk masa pemulihan psikologi dari korban.

"Karena untuk korban-korban ini tidak hanya mereka itu efeknya secara fisik ya tapi psikisnya justru sangat luar biasa dan ini tentu diperlukan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat," tegas Atikoh.

Lebih lanjut, Atikoh pun meminta peran seluruh masyarakat untuk bekerja sama melaporkan apabila menemukan tindakan kekerasan terhadap perempuan.

"Jadi ada awareness, ada kepedulian, misalnya ada yang menjadi saksi, itu berani melapor. Yang melapor itu tidak hanya yang korban tapi seluruh elemen masyarakat harapannya juga mau untuk speak up," ucapnya.

"Dengan seperti itu, tentu orang yang akan melakukan kekerasan akan berpikir ulang. Karena sekarang sudah timbul awareness dari seluruh elemen masyarakat," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas