Promosikan Produk Lokal, Atikoh Ganjar Ajak Pengrajin Tapis di Lampung Melek Digital
Siti Atikoh Suprianti mengajak para pengrajin kain tapis di Lampung menggunakan media digital sebagai sarana untuk memasarkan produk mereka.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Istri calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti mengajak para pengrajin kain tapis di Lampung menggunakan media digital sebagai sarana untuk memasarkan produk mereka.
Hal ini disampaikan Atikoh saat melakukan safari politik di Desa Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Selasa (9/1/2023).
Awalnya, seorang warga Desa Negeri Katon bernama Redawati mengaku memang sudah mendapatkan binaan dari bupati setempat, namun produknya masih kurang dalam penjualan.
Atikoh pun lantas menekankan soal pentingnya produk-produk lokal.
Menurutnya, dalam melestarikan produk lokal tidak hanya membuat tapi juga harus dipakai sebagai ajang promosi.
"Kalau cuma membeli tapi tidak memakai, cuma ditumpuk, ya namanya juga kalau dipakai kan, apalagi yang pakai Bu Nanda, dilihat kok jadi cantik ya? Nah pasti orang jadi pada itu belinya di mana? Nah itu, itu adalah bagian dari (promosi)," kata Atikoh.
Selain itu, dia menuturkan pentingnya produk lokal harus difasilitasi melalui pameran-pameran.
Atikoh kemudian meminta para pengrajin untuk menawarkan produknya secara digital.
"Kemudian secara online mereka bagaimana agar pengerajin sudah mulai melek digital. Jadi pemasarannya tidak hanya secara tradisional," ujarnya.
Baca juga: Kampanye di Lampung, Siti Atikoh Pamer Program Unggulan Ganjar-Mahfud
Di samping itu, dia juga membagikan tips agar modal tercukupi dalam pemasaran produknya.
"Bagaimana (mendapatkan) modal itu? Ada beberapa cara, misalnya kalau pengusaha sudah cukup bagus pemasarannya, pembukuannya, berarti biasanya sudah bankable, kalau sudah brandable biasa sudah bisa mengakses bank," ucap Atikoh.
Karenanya, Atikoh mendorong peran pemerintah melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) untuk mendampingi pengrajin mendapatkan akses permodalan.
"Terutama yang ada subsidi bunganya, seperti KUR dan sebagainya, gitu ya bu ya," imbuhnya.