Sindiran Prabowo ke Lawan Politik Jangan Jadi Malin Kundang, Anies Nilai Prabowo Gagal Move On
Prabowo mengatakan agar masyarakat senantiasa menjaga kerukunan dan tidak membalas kebaikan dengan pengkhianatan.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Calon presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto melakukan konsolidasi bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM), relawan dan masyarakat Sumatera Utara di GOR Pancing, Medan, Sumatera Utara Sabtu, (13/1/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo kembali mengutarakan sindiran ke lawan politiknya. Ia menyebut sebagai seorang manusia sejatinya tidak berbuat khianat apalagi dengki, bahkan turut menyinggung Malin Kundang.
Baca juga: Momen Prabowo Lepas Kemeja Safari hingga Joget Gemoy saat Kampanye di Batam
Awalnya, Prabowo mengatakan agar masyarakat senantiasa menjaga kerukunan dan tidak membalas kebaikan dengan pengkhianatan.
"Pembangunan negara tujuannya adalah untuk membuat negara kita makmur, tujuan kita membuat Indonesia makmur yang artinya seluruh rakyat Indonesia harus hidup sejahtera. Negara yang merdeka adalah negara yang sesungguhnya adalah negara dimana rakyatnya tidak ada yang miskin," kata Prabowo.
Baca juga: Begini Respons Prabowo dan Ganjar soal Anies Terima Ancaman Penembakan Lewat Medsos
"Saudara-saudara sekalian, saya harus berani katakan tim Prabowo-Gibran adalah kelanjutan Jokowi, kita harus menghargai pemimpin-pemimpin kita yang baik. Jangan menjadi Malin Kundang, jangan kebaikan kita balas dengan pengkhianatan, jerih payah dibalas dengan kedengkian," lanjut Prabowo.
Prabowo menuturkan, para pemimpin Indonesia terdahulu juga memberikan landasan keamanan yang baik. "Lihatlah tiap malam dalam televisi, lihat begitu banyak negara yang terjadi perang. Kerusuhan di Ukraina, di Libya, Sudan, Yaman, Somalia, Mali, Afghanistan, di Gaza dan mulai lagi di Lebanon. Kita bersyukur pemimpin kita telah menjaga republik kita menghindari dari peperangan sudah beberapa puluh tahun kita harus hormati semua pemimpin kita pendahulu kita," kata Prabowo.
Oleh karena itu, ia berharap jangan mengira bahwa kemakmuran bisa dicapai dengan cepat, namun diperjuangkan dengan sekuat tenaga. “Kita sekarang punya landasan yang kuat landasan ini dibangun Bung Karno, Pak Harto, Habibie, Gus Dur, Ibu Megawati Pak SBY, pak Jokowi. Mereka yang membangun landasan ini, sekarang tinggal kita pandai atau tidak melanjutkan yang sudah baik ini," kata Prabowo.
"Untuk itu, saya datang dihadapanmu untuk minta dukunganmu, bekerja mencapai cita-cita Indonesia yang kuat negara yang adil dan negara yang makmur," ujar Prabowo.
Rakyat Butuh Pemimpin yang Tak 'Omon-omon'
Prabowo Subianto menyakini rakyat Indonesia pasti menginginkan pemimpin yang kerja nyata tidak hanya 'omon-omon' saja.
Hal ini dikatakan Prabowo usai bertemu masyarakat Medan, Sumatera Utara.
"Karena kalian semangat saya harus semangat! Saya yakin dan percaya rakyat Indonesia tidak mau pemimpin yang omong-omong saja. Saya percaya, rakyat menghendaki pemimpin yang jujur yang lurus, pemimpin yang satu kata, sesuai dengan perbuatannya, apa yang diucapkan yang ada dihatinya bukan orang yang menganggap dirinya pinter tapi hatinya tidak jelas," kata Prabowo.
Dengan demikian kata Prabowo kehadirannya di sini yaitu berusaha untuk menyapa sebanyak mungkin pendukung relawan dan perwakilan dari berbagai daerah di Sumatera Utara.
"Kita bersyukur kita dibantu oleh teman-teman dari netizen, media sosial dan para awak media. Hal ini agarku apa yang kita sampaikan bisa dimengerti oleh seluruh lapisan rakyat kita," kata Prabowo.
Baca juga: Singgung Filosofi Sapu Lidi saat Temui Nelayan di Medan, Prabowo: Hei Rakyatku, Kita Sapu Koruptor
Singgung soal Nilai
Prabowo Subianto mengatakan energinya bertambah bila bersentuhan dengan rakyat. Hal ini dikatakannya saat melihat antusiasme warga Medan, Sumatera Utara, dalam acara konsolidasi bersama KIM, relawan dan masyarakat Sumatera Utara di GOR Pancing, Medan.