Sempat Dekat dengan Ganjar, Perjalanan Eks Ketua Umum PBNU Said Aqil Mantapkan Dukung Anies-Cak Imin
Mantan Ketum PBNU Said Aqil Siradj akhirnya menyatakan dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Editor: Wahyu Aji
"Yang penting pemilu damai," singkat Said Aqil.
Diketahui, NasDem merupakan salah satu partai politik pengusung calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres), Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN) pada Pilpres 2024.
Baca juga: Pidato Prabowo di Riau: Ada Manusia Mukanya Tebel Banget, Kita Beri Dukungan Dibalas Kedengkian
Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menyebut, rencananya Said Aqil akan bertemu beberapa jajaran DPP NasDem.
Namun, Said Aqil Siradj belum bisa bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh lantaran sedang menerima tamu lain.
"Dengan kami (bertemu), pak Surya Paloh sedang ada tamu," tukas Taslim.
Beri pujian untuk Anies
KH Said Aqil Siroj mengungkapkan jasa kakek Anies Baswedan dalam kemerdekaan Indonesia.
"Kakek beliau AR Baswedan keliling ke Palestina, ke Mesir berjasa besar untuk menyambungkan kemerdekaan Indonesia dan menjadi pahlawan nasional," ujar KH Said dalam Haul ke-45 KH. M. Bisri Syansuri, Nyai Hj. Nur Khodijah Hasbullah ke-71, Masyayikh dan Dzuriyat serta peringatan Harlah ke-109 Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar di Jombang, Jumat (12/1/2024).
KH. Said pun meminta para santri tidak memilih pemimpin yang tidak berilmu.
"Pilih pemimpin yang berilmu. Hancur negara bila dipimpin oleh orang yang tidak berilmu. Pemimpin tidak boleh rakus, tamak. Pak Anies dan Muhaimin akan menjadi contoh sebagai pemimpin yang secukupnya," ujar KH Said.
Baca juga: Anies Tegaskan Desa Harus Jadi Pemasok Pangan ketika Indonesia Alami Urbanisasi Masif
Lebih lanjut beliau menegaskan bahwa seorang pemimpin harus memiliki karakter pemberani.
"Berani menyatakan sikap yang benar, memberantas korupsi. Pemimpin juga harus sehat fisik dan mentalnya. Pilih sesuai hati nurani dan saya harapkan aparat, polisi, TNI, dari presiden sampai RT harus netral," ujar KH. Said.
Menurutnya, sikap tersebut menjadi penting agar demokrasi di Indonesia dihormati dunia. (*)