Timnas AMIN Sepakat soal Ganjar Usul Wadas Dibahas dalam Debat Keempat Pilpres
Asisten Coach Timnas Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) Jazilul Fawaid sepakat usul capresGanjar Pranowo soal Wadas dibahas dalam debat keempat
Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asisten Coach Timnas Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) Jazilul Fawaid sepakat usul capres 03 Ganjar Pranowo soal Wadas dibahas dalam debat keempat Pilpres
Diketahui, debat cawapres selanjutnya akan digelar pada Minggu (21/1/2024) dengan tema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria Masyarakat Adat dan Desa.
"Tentunya tak hanya kasus Wadas, asal dalam lingkup tema debat semua masalah dapat diangkat, ditanyakan dan dipersoalkan dalam debat," kata Jazilul kepada wartawan, Senin (15/1/2024)
Wakil Ketua Umum PKB itu mengatakan debat merupakan panggung untuk pasangan calon menyampaikan visi misi dan beradu gagasan.
Dikatakan Jazilul, debat juga kesempatan untuk mengklarifikasi isu-isu miring yang berkembang selama ini.
"Bebas saja untuk gunakan kesempatan bahkan saling serang gagasan dan track record," tandasnya.
Sebelumnya, Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku tidak khawatir bila konflik Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, dibahas dalam debat keempat calon wakil presiden pada 21 Januari 2024.
Diketahui, tema besar yang diangkat pada debat keempat, yakni energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.
Adapun saat konflik wadas berlangsung, Ganjar menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
"Sebaiknya dibahas. Wadas yang itu saya selesaikan, dan itu Proyek Strategis Nasional (PSN) karena kami dilatih bertanggung jawab, ya. Dan selesai, Insya Allah selesai," kata Ganjar di Gedung Filateli, Jakarta Pusat, Minggu (14/1/2024).
Ganjar menyampaikan, rencana pembukaan penambangan batuan andesit di Desa Wadas adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digulirkan pemerintah pusat.
Namun ia sebagai penjabat di Pemerintah Provinsi, berusaha menyelesaikan konflik itu, salah satunya lewat pembayaran ganti rugi.
Sejauh ini kata Ganjar, masih sisa tiga orang yang tengah dalam proses ganti rugi.
"Wadas kalau dari sisi penyelesaian ganti rugi dan sebagainya tinggal 3 orang. Yang lain sudah beres bahkan sudah ada yang dijadikan, bukan dijadikan, diinvestasikan hasilnya itu untuk restoran (dari hasil ganti rugi itu). Ada yang untuk usaha," ucap Ganjar.