Fakta-fakta Maruarar Sirait Hengkang dari PDIP, Ada Kaitannya dengan Jokowi hingga Respons PSI
Simak fakta-fakta Maruarar Sirait atau akrab disapa Ara yang memilih keluar dari PDI Perjuangan, ada kaitannya dengan Presiden Jokowi.
Penulis: Rifqah
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Berikut fakta-fakta Maruarar Sirait atau akrab disapa Ara yang memilih keluar dari PDI Perjuangan.
Sebagai informasi, Ara bergabung dengan PDIP sejak tahun 1999 dan beberapa kali sempat menduduki jabatan strategis di partai berlogo banteng tersebut.
Setelah memutuskan hengkang dari PDIP, Ara mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal, Hasto Kristiyanto karena telah mengizinkannya berbakti melalui PDIP.
Untuk langkah politik ke depannya, Ara tak memberikan jawaban akan bergabung dengan partai apa.
Berikut fakta-fakta Ara hengkang dari PDIP.
Pamitan Langsung ke Kantor DPP PDIP
Sebelumnya, Ara sempat berpamitan langsung ke kantor DPP PDIP.
Ia bertemu langsung dengan Wakil Bendahara Umum DPP PDIP, Rudianto Tjen dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Utut Adianto.
"Sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan pamit dari PDIP hari ini," kata Ara, di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (15/1/2024).
Ara juga mendoakan agar PDIP tetap menjadi partai yang besar dan terus memperjuangkan nilai-nilai Pancasila.
"Saya doakan PDIP tetap menjadi partai yang besar, memperjuangkan Pancasila, memperjuangkan kebenaran, memperjuangkan keadilan," ungkapnya.
Baca juga: Profil Maruarar Sirait, Hengkang dari PDIP karena Mengaku Ingin Ikuti Langkah Politik Jokowi
Ada Kaitannya dengan Presiden Jokowi
Mengenai alasan Ara keluar dari PDIP tersebut, diketahui ada kaitannya dengan Presiden Jokowi.
Pasalnya, Ara mengatakan, ia keluar dari PDIP karena ingin mengikuti langkah politik Presiden Jokowi.
"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi," kata Ara, Senin (15/1/2024).
Ia menyebut, saat ini angka kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai 75-80 persen.