Pengamat Sayangkan Alasan Maruarar Hengkang dari PDIP, seperti Nyatakan Sikap Berhadap-hadapan
Pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, menyayangkan alasan Maruarar Sirait atau Ara hengkang dari PDIP.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, menyayangkan alasan Maruarar Sirait atau Ara hengkang dari PDIP.
Ara telah resmi mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) kepada jajaran pengurus partai yang diwakili oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Utut Adianto dan Wakil Bendahara Umum (Wabendum) Rudianto Tjen pada Senin (15/1/2024).
Alasan Maruarar Sirait pamit dari PDIP ialah karena ingin mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Ray, pernyataan Ara untuk mengikuti jejak Jokowi kurang tepat.
"Itu seperti menyatakan sikap berhadap-hadapan dengan PDIP. Dan sekaligus membentuk gerbong Jokowi vs PDIP," kata Ray, Selasa (16/1/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.
Dia berpendapat jalan Jokowi di kancah politik paling hebat maksimal sampai 2029 mendatang. Selepas itu akan memudar.
Sementara PDIP sebagai partai politik (parpol) akan terus berjalan meski kadernya ada yang keluar.
Di sisi lain, Ray memprediksi Ara akan bergabung dengan Partai Gerindra sebagai tempat berkarier selanjutnya.
"Tanpa Jokowi, tanpa kisah suksesnya, selain dinasti. Jika dikaitkan dengan ini, kemungkinan Ara akan berlabuh di Gerindra, sesudah dari PDIP," jelasnya.
Lebih lanjut, Ray menilai keputusan Ara untuk meninggalkan partai berlambang banteng moncong putih itu karena adanya rasa kekecewaan.
"Pilihan sulit bagi Ara. Tapi sepertinya sudah di ujungnya. Beliau sudah menanti untuk dirangkul lagi oleh PDIP lebih dari 4 tahun, tapi tidak ada respons," ungkap Ray.
Baca juga: Maruarar Sirait Diprediksi Bakal Gabung antara ke Gerindra, Golkar, atau PAN
Selama menjalani karier politik bersama PDIP, ada beberapa momen yang membuat Ara tampak dikecewakan oleh partai.
Ara sempat digadang-gadang terpilih sebagai menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode 2014-2019, tetapi hal tersebut tak terwujud.
Kemudian, dalam gelaran Pemilu 2019, dapil Ara dipindahkan.