Maruarar Sirait Keluar dari PDIP, Budiman Yakin Tak Lama Lagi Banyak yang Ikut Migrasi
Budiman sendiri sudah lebih dahulu keluar dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu dan bergabung dalam tim sukses Prabowo-Gibran.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko meyakini akan banyak pihak yang bermigrasi atau pindah mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02.
Pernyataan itu disampaikan Budiman merespons soal keputusan politisi kenamaan Maruarar Sirait dari PDIP.
Budiman sendiri sudah lebih dahulu keluar dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu dan bergabung dalam tim sukses Prabowo-Gibran.
Hanya saja untuk Maruarar belum menyatakan sikap politik perihal akan bergabung dengan kubu paslon 02 atau tidak.
"Saya pikir, saya harap, barangkali ada beberapa pihak yang akan melompat. Harapannya dalam waktu tiga minggu ini akan ada banyak migrasi," kata Budiman kepada awak media saat ditemui di kawasan Medan Merdeka Selatan, Kamis (18/1/2024).
Budiman memberikan sinyal pihak yang migrasi itu ada kaitannya dengan partai politik.
Namun, aktivis 98 itu tidak secara tegas menjelaskan partai politik mana yang kadernya akan migrasi.
"Bukan cuma elitnya, tapi juga rakyat pendukungnya. Banyak yang bisa didorong," kata dia.
"Kami sih enggak narik-narik, enggak goda-goda. Tapi, ya adanya deklarasi-deklarasi yang mendukung paslon nomor 2 saya katakan itu cukup strategis, sangat bagus bagi kami," tukas Budiman.
Baca juga: Airlangga Perintahkan Kader Golkar Hindari Kata Satu dan Ganti dengan Sekali
Sebelumnya diberitakan, terdapat 150 organisasi sayap PDIP yang menyusul langkah Maruarar Sirait dengan hengkang dari PDIP.
Bahkan, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto telah memberikan respons mengenai 150 kader Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yang mundur itu.
Hasto mengatakan, TMP merupakan sayap PDIP untuk menggalang anak-anak muda untuk mengenal partai.
"Sehingga ketika di dalam bagian dalam proses itu ada yang mundur, ada yang tidak loyal itu adalah hal yang biasa, dinamika partai," kata Hasto saat ditemui di Media Center Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (17/1/2024).
Dia menjelaskan, PDIP selalu menghadapi berbagai dinamika, namun tetap berdiri kokoh melalui gerakan turun ke bawah dan kaderisasi.
"Partai selalu menghadapi berbagai dinamika tetapi selama partai tetap kokoh, turun ke bawah membela wong cilik, melakukan kaderisasi, sekolah partai, teruji bahwa PDIP semakin survive justru karena konsolidasi kader yang dilakukan," ujar Hasto.
Baca juga: Wacana Berkoalisi di Putaran Kedua Pilpres, Ganjar Sebut Juga Jalin Komunikasi dengan Kubu Prabowo
Hasto mencotohkan ketika Laksamana Sukardi, Roy Binilang Bawatanusa Janis alias Roy BB Janis keluar dari PDIP, namun partai tetap kokoh.
"Dulu juga pernah ada beberapa Pak Laksamana Sukardi, Pak Roy BB Janis almarhum dan sebagainya (keluar dari PDIP). Terbukti partai tetap kokoh berdiri," ungkapnya.
Adapun 150 anggota TMP itu mengundurkan diri pada Selasa (16/1/2024) mengikuti langkah Maruarar Sirait yang juga mundur dari PDIP.
Maruar Sirait merupakan mantan Ketua Umum DPP TMP.
Pengunduran diri tersebut saat mereka mendatangi Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Majalengka.