TKN Prabowo-Gibran Janji Selesaikan Polemik Rencana Kenaikan Pajak Tempat Hiburan 70 Persen
Banyak dapat keluhan dari industri ekonomi kreatif kubu Prabowo-Gibran bakal bantu selesaikan rencana kenaikan pajak tempat hiburan mencapai 70 persen
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Mahfudz Siddiq mengatakan, pihaknya bakal membantu menyelesaikan rencana kenaikan pajak tempat hiburan yang mencapai 70 persen.
Ia memahami usulan itu banyak mendapat keluhan dari industri ekonomi kreatif.
"Ini menimbulkan reaksi yang sangat masif kekecewaan saya kira kita terus terang belum mendengar itu ide resmi dari pemerintah," kata Mahfudz kepada wartawan usai menerima deklarasi Relawan Komunitas Pelaku Industri Kreatif (Kooperatif) di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2024).
Menurut Mahfudz, pihaknya akan berkomitmen memberikan keberpihakan kepada kelompok ekonomi kreatif.
Apalagi, industri ini tercatat tidak kurang dari 9 juta industri kreatif yang beroperasi di Indonesia.
Nantinya, kata Mahfudz, pihaknya akan mencari tahu apakah rencana itu hanya ide pribadi atau memang sudah tahapan penggodokan dari Kementerian terkait.
"Kami juga akan mencari tahu apakah itu sesuatu yang sudah digodok oleh kementerian terkait atau itu hanya satu lontaran ide dari menteri yang bersangkutan," katanya.
Lebih lanjut, Mahfudz pun meyakini Prabowo-Gibran akan memperhatikan isu tersebut agar tidak menciptakan keresahan bagi pelaku ekonomi
"Saya kira pak Prabowo dan Mas Gibran pasti akan memperhatikan isu ini dan kami juga akan membicarakan dengan para pihak terkait untuk kemudian tidak menciptakan keresahan termasuk juga tekanan bagi para pelaku ekonomi yang semestinya sekarang ini mendapat banyak insentif bukan justru mendapatkan banyak tekanan dalam situasi yang mulai membaik," katanya.
Baca juga: Inul Daratista Pusing Pajak Hiburan Jakarta 2024 Naik, Usaha Karaokenya Terancam Ditutup
Di sisi lain, Mahfudz mendorong kepada relawan agar mengkampanyekan Pilpres yang riang gembira. Sebaliknya, bukan malah menjelek-jelekan lawan politik.
"Satu hal yang kami syukuri bahwa ide semangat untuk menjadikan politik dan pemilu ini sesuatu yang gembira bukan sesuatu yang memecah belah, bukan sesuatu yang menciptakan kecemasan," tukasnya.