Gelar Nobar Film Budi Pekerti, Jarwo Center Bergerak di Banten, Ingatkan Potensi Kecurangan Pilpres
Cepi mengaku prihatin mencermati suhu politik yang semakin panas menjelang Pemilu serentak 14 Februari 2024.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Muhammad Zulfikar
Cepi juga memperingatkan fenomena munculnya petisi 100 berniat memakzulkan Presiden Jokowi agar tidak dipandang sebelah mata.
Apalagi, kata Cepi lagi, yang terlibat dalam petisi terdapat sejumlah perwira tinggi baik TNI maupun Polri. Alasan petisi, karena kecewa terhadap Jokowi yang dianggap menciderai demokrasi pemilu.
Jokowi dianggap cawe-cawe dari mulai pelanggaran konstitusi terkait putusan MK tentang syarat usia capres dan cawapres, hingga lolosnya Gibran mendampingi Prabowo.
Cepi yang juga Ketua Umum Komonitas Banteng Asli Nusantara (Kombatan) mempertegas, masih banyak lagi pernyataan kecewa.
"Kami khawatir, Pak Jokowi semakin jauh masuk jebakan politik kekuatan asing yang jauh hari melancarkan skenario politik memecah belah bangsa ini," kata Cepi.
"Sayang, kalau legacy yang ditinggalkan bukan sebagai negarawan yang benar-benar disegani dunia. Tapi, sebaliknya, justru dijerumuskan kekuatan global," pungkas Cepi.